15 December 2010

Kyoto!! Kota 1000 Temple..

Hari ketujuh..

Kyoto!! Kebalikan dari Tokyo (tapi tulisan kanjinya berbeda loh!!) Kenapa Kyoto? Si Babe aja yang udah lebih dari 50 kali ke Jepang, tapi belum pernah ke Kyoto. Jadi marilah kita berpetualang ke Kyoto bersama-sama dengan bermodalkan nekat dan bekal makan siang.. :)

Untuk sampai ke Kyoto, kita harus naik Shinkansen. Yihaaa!! Naik kereta tercepat di dunia!! *norak* Maklum, ini pengalaman gw naik Shinkansen. Siapa sih yang engga antusias mencoba sesuatu hal yang baru selama hal baru tersebut hal yang positif?!

Beberapa hari sebelum keberangkatan, gw dan si Babe harus ngurus tiket Shinkansen di pusat JR Line Tickets di stasiun Tokyo. Sebenarnya nih, harga tiket Shinkansen itu mahal banget tapi karena gw punya tiket Japan Rail Pass (dapat dipesan di Indonesia), jadi harga tiket Shinkansen Tokyo - Kyoto lebih murah.
Harga tiket Shinkansen ke Kyoto sebesar 13.500 yen tanpa JR Pass, berarti kalau mau beli tiket PP yaa dikali dua aja menjadi 27.000 yen senilai Rp. 2,7 juta!! (beli batagor dapet berapa ya?!)Tapi lagi-lagi karena JR Pass inilah si Babe bisa berhemat, harga JR Pass sebesar 28.300 yen untuk 7 hari, dan dapat dipakai untuk JR line, Shinkansen, dan bus sepuaaaaaasnyaaaa!! Jadi kalau dihitung-hitung beli tiket Shinkansen lebih murah dengan JR Pass kan?!

Jarak antara Tokyo - Kyoto seperti jarak antara Jakarta - Semarang kurang lebih, tapi hanya memakan waktu 2 jam 40 menit. WOW!! Jelaslah kenapa tiket Shinkansen begitu mahal ya. Melihat tampilan kereta Shinkansen dari luar aja udah bikin takjub, gimana melihat tampilan Shinkansen dari dalam. Jujur aja nih, pas masuk ke dalam Shinkansen, dalam hati gw berucap "Gila! Kayak pesawat gini dalemnya!" *maaf udik* Tapi memang keren, teman! Kagum & takjub bener mah sama alat transportasi yang satu ini. Kapan Indonesia punya alat transportasi seperti ini?? Kapan-kapan yaa, yang sabar aja!! hehe..


Akhirnya, fixlah, kita berangkat naik Shinkansen jenis Hikari 461 jurusan Tokyo - Kyoto, jam 07.03am dan sampai Kyoto 09.40.. Hebat!!



WELCOME TO KYOTO!!

Stasiun Kyoto itu besaaaaar banget, udah kayak mall. Gw dan Si Babe aja sempet bingung mau keluar lewat pintu mana secara gw dan si Babe sama-sama pertama kali ke Kyoto. Tapi engga usah pusing-pusing lah apalagi sampai takut ilang atau nyasar. Langsung aja datengin Tourism Information. Rata-rata di stasiun besar pasti ada tourism informationnya, di Tokyo juga koq. Kalau di Jakarta ada engga ya?!


Tourism informationnya lengkap bener, engga usah panik kalau engga bisa bahasa Jepang. Mereka melayani dengan bahasa Inggris koq. Pelayanan lainnya, mereka juga memberikan banyak brosur tempat wisata di Kyoto dan juga ngasih peta rute bis (Bus Navi) dan subway Kyoto. Lengkap deh pokoknya!! Jangan khawatir intinya mah!! Apa yang kita mau, asal usaha pasti ada.. *spik*
Setelah tanya sana- sini, si Babe putuskan lebih baik naik bis aja, karena bisa sekalian liat-liat kota Kyoto. Kalau diamatin ya, kota Kyoto seperti kota Jogjakarta, penuh dengan budaya. Seringnya gw lihat perempuan-perempuan Jepang pakai kimono di sini.
Asal naik bis aja, engga tahu ini bis mau ke arah mana yang penting jalan-jalan. Ternyata setelah dipelajari secara seksama, bus Navi ini ada nomernya (seperti di Indonesia yaa). Bis yang gw naikin ini nomer 100 jurusan Ginkakuji-Michi. Tengok kiri kanan, eh ngeliat kuil di sebelah kanan yang banyak pengunjungnya. Langsung berasumsi bahwa, itu pasti tempat wisata. Turun deh kita di halte Gion, dan sampailah di kuil Chionin Temple..
WELCOME TO CHIONIN TEMPLE..


Ini kuil ngejreng banget, warna orange. Dari jauh juga udah keliatan kuilnya. Ow ya, perjalanan ke kuil ini sempet macet loh (Jepang jg bisa macet) karena mungkin hari libur dan banyak orang yang bepergian. Ternyata yaa, dari gerbang orange ini, kuilnya masih jauuuuh banget! Mesti jalan ke dalam lagi, karena kalau gw amatin yaa, di kawasan Chionin Temple ini banyak juga kuil kecil-kecilnya. Sempat ada pertunjukan juga loh di sini, tapi gw engga tahu nama pertunjukannya apa. Yang jelas seru, karena yaa memang baru pertama kali liatnya.. *kembali norak*


Di Chionin Temple ini, gw engga terlalu lama karena tujuan utama itu ke Kyoto Imperial. Kalau ke Kyoto belum ke Imperial mah yaa percuma atuh. Petualangan dimulai lagi!! Kembali baca bis travel map, menurut peta, kalau mau ke Imperial harus naik bis 202. Baiklah nunggu bis 202 di halte Gion. Naik bis Navi ini, jarak jauh dekat harganya tetap sama 220 yen untuk dewasa dan 110 yen untuk anak-anak.

Sampai di halte Karasuma Marutamachi, dan kita harus turun. Menurut petugas dari tourism Information, kalau hari libur termasuk hari Sabtu, Imperial hanya bisa dilihat dari luar aja alias tutup bagian dalamnya. Kecewa?! Yaa sedikit, tapi mau gimana lagi, udah sampai Kyoto lihat pekarangan Imperial juga udah seneng.


Imperial ini kurang lebih yaa 1300 m x 700m, berapa tuh?! Yang jelas luaaass banget! Utara, selatan, timur, barat semuanya ada pintu keluar. Terdiri dari Omiya Palace, Sento Palace dan yang paling megah Kyoto Imperial Palace. Sayang engga bisa foto-foto bagian dalamnya. Di kawasan Imperial ini, engga ada yang di aspal loh jalannya, semuanya batu-batu krikil. Kenapa? Katanya biar kalau ada yang jalan mengeluarkan suara dari langkah-langkah kaki. Hebat yaa?! Kepikiran aja soal beginian.. -.-"



Indahnya pekarangan Kyoto Imperial Palace

Makan siang pakai roti isi cream susu, seperti makan kue sus aja.

Jangan dikira sinar matahari terik begitu jadi udara juga panas, engga cuy!! Tetep dingin banget, malah lebih dingin dari Tokyo. 7 derajat celcius!! -.-" Selesai makan, langsung beres-beres dan melanjutkan petualangan. Tujuan berikutnya adalah Kinkakuji Temple alias kuil emas. Letaknya agak ke utara kota Kyoto dan agak jauh dari Imperial.

Tetap setia dengan bis Navi, naik bis yang nomernya 59 dan turun di halte Kinkakuji-Mae. Nama halte di Jepang susah-susah bener yaa buat dihapal..

WELCOME TO KINKAKUJI TEMPLE



Entah asli entah bukan soal terbuatnya kuil ini dari emas. Sejarahnya pun gw kurang ngerti. Maklum beberapa tour guide yang ada di kuil ini g' ada yang bisa bahasa Indonesia, boro-boro bahasa Indonesia, bahasa Inggris aja engga ada. Jadi ke kuil ini hanya menikmati pemandangan yang keren dan belanja jimat!!! Hahahaha..


beli jimat yang banyaaaak!! :)
Puas belanja jimat, betis juga udah kedut-kedut, mau lanjut petualangan tapi koq waktunya nanggung. Jadinya berakhirlah petualangan Kyoto di Kinkakuji Temple ini. Jalan kaki lagi ke halte Kinkakuji-Michi dan naik bis Navi nomer 205 tujuan Kyoto Stasiun.
Sebenarnya, jadwal kepulangan dari Kyoto - Tokyo itu baru jam 07.29pm, sedangakan sampai di stasiun Kyoto baru jam 04.140pm. Kata si Babe, kita jalan-jalan di stasiun aja. Stasiun = Mall. :)

Lihat aja kan?! Ini stasiun loh! Andai Gambir atau Jatinegara begini yaaa...

Ini restoran pasta. Carbonaranya enaaaak banget!!! Di Indonesia ada engga ya??


dari ngeliat fotonya aja udah kerasa enaknya ini carbonnara. Pasti si Bencong ngiler deh!! :)

Semakin malam, suhu udara di Kyoto makin dingin. Anginnya juga makin kenceng. Jaket kulit, syal, sarung tangan, plus longjon engga mempan teman2!! Mana gw udah standbay dari jam 7 kurang di depan rel Shinkansen. Ampun deh dinginnyaaaa!!!
Perjalanan kembali memakan waktu kurang lebih 2 jam 45 menit, dengan kereta Shinkansen Hikari 530 jurusan Kyoto - Tokyo, jam 07.29pm dan sampai Tokyo 10.11pm.
Berhubung, kaki ini sudah engga bisa diajak kompromi. Akhirnya, si Babe mutusin kita bakalan turun di stasiun Shinagawa aja dan nyambung Tokyo Metro Subway jenis Marunouchi Line sampai stasiun Nishi Shinjuku.

Pukul 10.45, kita sampai juga di hotel Rose Garden Nishi Shinjuku.
Berakhir sudah cerita petualangan di negeri Sakura. Semoga Allah memberikan rezeki kepada si Babe, biar gw bisa jalan-jalan lagi dengan negara atau kota yang berbeda. Amin!!
Sayonara!

6 comments:

Lalu Febrian Amria Junarta said...

itu bayar shinkanshen buat 7 hari yg 28000 yen untuk 2 orang ya??

anRaRatri said...

28.300 yen u/ 1 orang kartu JR pass. Dapat digunakan selama 7 hari penuh u/ JR dan shinkansen.

hardy said...

jadi bayar JR pass untuk 7 hari kita gratis jalana jalan kemana pun selama 7 hari tersebut?

Kalau ke Kyoto, jauh gak seeey?

anRaRatri said...

To Hardy:
Iyaa benar punya JR pass berarti bisa naik kereta JR, bis JR termasuk shinkansen selama 7 hari penuh. Tp JR pass hanya bs dibeli di Indonesia tdk bs di Jepang. Dari Tokyo ke Kyoto krg lebih 2 jam. Thanks :)

blog punya yomi said...

berarti dari cerita diatas, mbak ke kyoto cuma setengah hari dan langsung balik lagi ke tokyo ya?

anRaRatri said...

To Yomi:
Iyaa betul saya hanya setengah hari di Kyoto. Berangkat pagi dr Tokyo dan pulang malamnya. Thanks :)