27 December 2012

#2 Madrid, Spain..


Hari kedua,  Hari ini hanya bisa jalan2 setengah hari karena Bapak sudah harus mudah meeting jam 3 sore. Bapak sendiri engga kasih ijin saya buat jalan2 sendiri di kota Madrid. Hmm, yang perlu kalian tahu tingkat kriminalitas di kota Madrid bisa dibilang tinggi terutama untuk copet. Bukan hanya di Madrid, kota2 lain di Spanyol seperti Barcelona juga tingkat pencurian terhadap wisatawan juga tinggi. So, be careful guys! Ada untungnya juga saya berasal dari Indonesia yang sudah terbiasa membawa tas menghadap ke depan dan selalu dipegang erat.

Puerta Del Sol

Puerta del Sol
Kembali naik bis "Madrid City Tour" dengan rute hijau dan tujuan pertama ada pada Puerta del Sol. Ada apa sih di sini? Saat saya turun dari bis "Madrid City Tour", saya langsung disuguhi banyak toko berjejeran, mulai souvenir sampai departement store ada di sini. Siang ini saya hanya berkeliling sekitaran daerah Sol dan kembali membuat ceklist tempat mana yang saya harus datang kembali. Lihat patung di belakang saya? Saya lupa namanya. Ada yang bisa membantu mengingatkan?! :)

Di Sol ini banyak sekali gang jadi hati2 jangan sampai kesasar. Sewajarnya turis, jangan gengsi bawa peta. Engga bisa baca peta? Belajar lah! Sini saya ajarin. Jalan terus engga tahu tujuannya kemana, ada toko yang dirasa menarik, mampir, keluar, mampir lagi, keluar lagi sampaaaaai akhirnya saya dan Bapak engga tahu ini ada di mana ya??? Tengok kiri, tengok kanan. Lihat stasiun metro terdekat tulisannya "Callao (dibaca: kanyao). Lihat peta lagi hmm, hmm, hmm, sepertinya saya lihat ada halte bis "Madrid City Tour", balik lagi lihat peta bis "Madrid City Tour" dan voilaaaa!! Naik bis "Madrid City Tour" yang pasti2 saja yaa. Kalau ada tempat bagus baru turun. Baru duduk bentar, eh di depan mata saya lihat ada semacam plaza beserta patung2nya. Tempat apa ini?? 

Plaza de España

Monument Cervantes
Untuk menuju ke Plaza de España kita pat melalu jalan Gran Via salah satu main street di kota Madrid, di ujung Gran Via ini kita dapat bertemu dengan Plaza de España sebuah alun2 yang berbentuk persegi panjang yang di salah satu sudut sisinya terdapat monumen yang didedikasikan untuk Miguel de Cervantes Saavedra, seorang penyair dari Spanyol. Di kanan dan kiri monumen Cervantes ini juga terdapat beberapa patung kecil, namun saya minim informasi.

Edificio España
Monumen Cervantes berhadapan langsung dengan sebuah bernama Edificio España, bangunan tertinggi di Madrid dengan jumlah 25 lantai. Edificio España dibangun pada tahun 1948 dan selesai lima tahun kemudian. Dulu dipakai sebagai hotel Crowne Plaza, apartemen, departemen store hingga pada tahun 2006 dan sekarang sudah ditinggalkan dan dibiarkan kosong namun tetap dirawat dengan baik. 

Selesai foto2, kembali bingung mau kemana lagi kita sekarang sedangkan sudah mau jam 2. Ingat! Bapak mulai meeting jam 3. Baiklah kita pulang ke hotel, berhubung kalau kita naik bis "Madrid City Tour" malah muter2 jadi mending naik metro. Stasiun metro terdekat yaa stasiun Plaza de España. Cara membeli tiket sama seperti Paris, mau murah yaa beli sekaligus banyak saja. Kalau beli tiket satuan seharga 1.5 euro (lebih murah dibanding Paris). Lebih ringkes deh mesin penjual metro Madrid. Semoga kalian juga bisa mencobanya yaa, Amin!

Mesin Penjual Tiket Metro

Peron stasiun metro, super bersih! Hati2 copet!!
Metro datang!
Bersih yaa..
Untuk menuju hotel, saya harus naik metro line 10 warna biru tua menuju Hospital Infanta Sofia dan turun di stasiun Gregorio Marañon yang letaknya persis di depan hotel, ga perlu jalan jauh lagi. Saya dan Bapak paling senang menginap di penginapan yang dekat dengan stasiun metro. Kayaknya juga semua orang begitu yaa. :)

Oh yaa, sebelum menutup cerita hari ini, saya punya satu cerita saat saya berada di stasiun. Bapak selalu mengingatkan untuk tidak berbicara dengan orang asing (bukan turis) yang menyapa kita terlebih dahulu, karena dicurigai seorang copet. Pesan itu saya ingat betul. Hingga saat saya turun dari metro di stasiun Gregorio Marañon dan berjalan ke arah pintu exit dari arah berlawanan ada seorang perempuan muda, cantik, berambut panjang, full make up, berpakaian minim dengan motif macan yang tiba2 berbicara kepada saya dengan menggunakan bahasa Spanyol. Yaa berhubung saya sedang konsentrasi jalan cepat, saya hanya cuman bisa bilang "hah?!" dan sambil terus berjalan. Entahlah maksud si perempuan tadi apa. Yang teman2 perlu tahu juga bahwa copet di kota2 besar di Spanyol itu bukan hanya hanya pria berwajah seram dll tapi yaa macem si mba2 motif macan tadi. Sasaran yaa pasti turis asing terutama pria yang biasanya terbuai dengan kecantikan mereka orang Spanyol.

Baik, semoga cerita dari pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi teman2 sekalian dan saya selalu berdoa semoga teman2 bisa juga merasakan apa yang saya rasakan bahkan lebih.

Revior a todos!

With Love,


1# Madrid, Spain.

Di Madrid ini saya paling lama menginap, hingga 5 malam karena memang di Madrid tempat meeting si Bapak. Selama Bapak sibuk dengan meetingnya, saya juga sibuk dengan acara jalan2 dan shoping :) Tapi jujur yaa di Spanyol dan khususnya Madrid saya ga tau mana aja tempat yang wajib dikunjungi selain markas besar Real Madrid. Jauh2 hari sebelum keberangkatan saya ke Eropa, teman saya mengingatkan saya untuk wajib datang ke Stadion Bernabeu. Mohon maklum saja, saya minim info soal Spanyol. Kalau Prancis mah hampir semua orang tahu tempat mana saja yang wajib dikunjungi.

So?!

Saya awali ceritanya dengan kesan saat baru pertama kali keluar dr Barajas (basa: Barahas) Airport. Berhubung Bapak belum pernah ke Madrid jadi naik taxi untuk menuju hotel Occidental Miguel Angel, sekitar 20 menit lama perjalanan. Taxi di sini tetep pakai argo walaupun si sopir tidak pakai seragam. Malah sopir taxi yang saya naiki cuma pakai kaos oblong dan celana olahraga. Tidak semua sopir taxi bisa berbahasa inggris. Sepanjang perjalanan yang dilewati sepertinya jalan tol dan pemadangan kanan kiri banyak coretan2 macem bomber tapi yaa versi Madrid, menurut saya lebih keren gambarnya dan sepertinya didiamkan oleh pemerintah. Satu lagi kesan yg saya dapat, Madrid itu bersiiiiiih dibandingkan Paris. Ternyata pendapat saya ini diakui juga oleh banyak orang.


Mulai masuk musim semi, bunga-bunga mulai ditanam..
Berhubung Bapak rapatnya baru dimulai esok hari, jadi hari ini dipuas2in untuk jalan keliling kota Madrid. Seperti biasa naik bis turis "Madrid City Tour". Untuk harga dibagi tiga antara karcis dewasa, karcis anak, lansia dan karcis keluarga. Bisa beli tiket untuk satu hari atau langsung dua hari, harganya jelas lebih mahal kalau beli untuk satu hari. Harga tiket dewasa untuk 2 hari seharga 24euro sedangkan untuk 1 hari seharga 20euro. Pilihan ada pada anda! Oh yaa, kita juga dibekali dengan peta dan earphone, yang akan nanti saya ceritakan lebih lanjut.
Madrid City Tour
Bis "Madrid City Tour" ini banyak manfaatnya terutama bagi kita yang belum pernah datang ke Madrid. Setidaknya kita jadi bisa lihat seluruh kota madrid. Enaknya lagi bis "Madrid City Tour" memiliki banyak halte yang berhenti di tempat2 wisata. Ow ya, buat yg belum sempat ngerasain bis tingkat di Indonesia, nah cocok nih nyoba bis "Madrid City Tour". hehe. Menurut saya lagi, guide (kondektur) bis yang paling ramah ada di Madrid. Untuk rutenya terdiri dari dua rute, biru untuk rute pertama dan hijau untuk rute kedua. Sy pilih rute kedua karenaaaa lebih dekat dengan hotel :)

Baik, saya mulai ceritanya. Saya naik bis "Madrid City Tour" dari halte no.5 (Museo De Ciencias Naturales). Saya dan Bapak pasrah saja mau dibawa kemana, yang penting keliling kota Madrid. Selama di dalam bis "Madrid City Tour", saya harus buka mata lebar2 dan pasang kuping baik2 karena tugas saya membuat ceklist tempat2 mana saja yang wajib saya datangin sendiri atau bersama Bapak. Earphone yang diberikan berguna sebagai guide selama berada di dalam bis "Madrid City Tour". Tinggal dicolokin ke dekat kursi, pilih bahasa yang kita pahami (ada 16 bahasa dan jangan harap ada bahasa Indonesia) dan dengarkan baik2 si suara rekaman berbicara.

Di hari pertama saya di Madrid, cuaca lagi dingin2nya karena mendung, karena niat pengen foto2 selama berkeliling maka saya dan Bapak nekat saja duduk di lantai dua bis "Madrid City Tour" alias lantai outdoor. Yihaaaaaaaaaahhh, dingiiiiiiin cyiiiiin!! Masih awal masih kuat, belom kerasa beku tangannya. Masih sempet heboh ngeliat Stadion Santiago Bernabeu, foto sana sini. Ceklist pertama sy, catat! Estadio Santiago Bernabeu. Cerita selengkapnya tentang si Bernabeu menyusul yaa. Fotonya saja dulu.. :)

Estadio Santiago Bernabeu..
Mari dilanjutkan turnya, mari juga pindah ke lantai bawah, sudah engga kuat nahan dingin!! Lihat kiri kanan,   sudah engga ada lagi bangunan2 yang saya kenal, tapi tetap foto sana sini yang penting keren, masalah mau tahu nama bangunan itu urusan belakangan yang penting foto dulu. Nama mah bisa dicari tapi foto asli siapa yang mau nyariin?!

Di Madrid banyak monumen, patung dan bunderan, yaa kalau di Jakarta kayak patung selamat datang HI sama patung kereta kuda dekat BI. Rute kedua yang saya naikin ini melewati beberapanya seperti Puerta de Alcalá, Puerta del Sol, Plaza de las Cortes, Plaza de Neptuno, Plaza de Cibeles, Plaza de Colón, dll. Plaza di sini bukan memiliki arti sama seperti yang di Indonesia yaa. Kalau kata Bapak, Plaza itu artinya Alun-alun tapi juga jangan diartikan seperti alum-alun di Indonesia yang seperti lapangan bola. Berikut beberapa foto yang saya ambil sekenanya sesuai kemampuan fotografi saya..

Puerta de Alcalá


Puerta de Alcalá

Sejarah singkat yang saya ketahui, Puerta de Alcalá yang terletak di Plaza de la Independencia adalah salah satu landmark dari kota Madrid yang terkenal dengan sejarah kota Madrid pada Abad 18. Tertera tulisan "REGE CAROLO III / ANNO / MDCCLXXVIII" ada yang bisa baca?! Yaa, ini ada hubungannya dengan sejarah bangunan ini dibangun. Sesuai dengan namanya dan bentuknya, monumen ini adalah sebuah gerbang (Alcalá Gate) yang dibangun atas perintah Raja Carlos ke III pada tahun 1778. Alcalá Gate dibangun untuk menggantikan gerbang terdahulunya telah hancur, terakhir direnovasi pada tahun 1993.

Puerta del Sol

Puerta del Sol
Nah kalau yang ini cocok dibilang alun-alun (versi saya). Puerta del Sol patut saya jelajahi lebih dalam. Puerta del Sol memiliki arti gerbang matahari. Kalau belum ke sini jangan bilang sudah ke Madrid, apalagi kalau belum lihat lambang kota Madrid si beruang madu di sini. Di Sol ini juga terdapat titik 0 km yaa seperti  di beberapa kota di Indonesia. Kalau malam hari, banyak pemusik dan pematung jalanan di sini. Kereeeeeen banget!! Cerita selanjutnya tentang Puerta del Sol nanti saja yaa.. :)

Plaza de Neptuno


Plaza de Neptuno

Plaza de Cibeles


Plaza de Cibeles 
Plaza de Colón

Plaza de Colón
Me with background of Plaza de Colón
Dahulu namanya adalah Plaza de Santiago hingga pada tahun 1893 diganti menjadi Plaza de Colón, yang dibangun untuk didedikasikan kepada Christopher Colombus (Christóbal Colón). Yaa nama Colón memiliki arti yang sama dengan Colombus. 

Di Plaza de Colón ini, sy dan Bapak turun dari bis "Madrid City Tour" karena melihat restoran pizza di sudut jalan dekat dengan halte bis "Madrid City Tour", namanya "Pizza Jardin". Pizza Jardin dalam bahasa Spanyol dan Prancis memiliki arti yang sama yaitu Kebun Pizza, tapi cara membacanya berbeda (Spanyol = Pitsa Khardin, Prancis = Pitsa Zardang). Balik lagi ke acara makan, Bapak penggemar makanan Italia, dan sy pun jadi ikut2an suka. Kemanapun kami pergi, yang dicari yaa pizza atau pasta. Terutama pasta Carbonara kesukaan sy. Makanya lihat ada restoran pizza rasanya hidup terselamatkan.. :)


Pizza Margarita dan Spagheti Carbonara, Yummy! ¡Buen provecho

Sudah kenyang, kaki juga udah belah2 (kalau kata dewi) baiknya kita pulang ke hotel. Naik bis "Madrid City Tour". Maka dari itu, berakhir sudah perjalanan saya hari ini. Sampai berjumpa di cerita Madrid, selanjutnya!

Revior a todos!

With Love,

11 October 2012

#3 Paris, France

Hari ketiga di Paris..

Sudah tahu tujuan pertama hari ini adalah Musee du Louvre. Sesuai saran si penjaga pintu museum bahwa sebaiknya datang lebih pagi sekitar jam 6/7 pagi, walhasil jam 6.45 sy sudah turun dan menuju dining room untuk sarapan dan ketemu roti (lagi dan lagi). Disyukuri saja..

Kali ini untuk menuju ke Musee du Louvre sy tidak menggunakan Les Cars Rouges karena masa aktif sudah habis (hanya 2 hari). Naik apa donk?! Yaa naik metro. Kata si bapak receptionist, kita harus jalan kaki menuju stasiun metro Boissiere yang terdekat dari hotel, kemudian naik metro line 6 dengan jurusan akhir Charles de Gaulle Etoile dan turun di situ. Selanjutnya berganti metro ke line 1 dengan jurusan akhir Chateau de Vincennes dan turun di Palais Royal Musee du Louvre.

Metropolitain "Boissiere"


Sepertinya saat dijelasin tadi mudah deh, tapi kok prakteknya susah yaa. Buat nemu stasiun Boissiere aja pake nyasar dulu. Apalagi pas mau beli tiket metro. Mana petugas stasiun lagi ga ada di tempat. Sy dan bapak cuman bisa utak-atik itu mesin tiket metro. Kagak ada tulisan inggris sama sekali cuy! Sy sendiri cuman ngerti beberapa. Kalau sy ga salah inget harga tiket metro itu 1.7euro untuk sekali jalan. Lebih murah kalau belinya 10 tiket metro cuman 12,7euro. Untungnya yaa ada mas bule yang baik hati mau mengajari sy cara membeli tiket. Hooo, ternyata itu roll yang bisa muter buat jadi mousenya toh?! "udik"

"Mesin penjual tiket Metro"
"Rainbow in metro"

"Metro Palais-Royal Musee du Louvre"
Sampai juga di stasiun Metro "Palais-Royal Musee du Louvre", sempet bingung sebentar karena gedung2 di sekitar stasiun Metro berbeda dari yg kemarin. Ikutin plang penunjuk arah dan voilaaaa.. Berjumpa kembali dengan Musee du Louvre!! Ternyata yg hari ini sy masuk melalui "Passage Richelieu", kalau kemarin lewat Cour Carree. Dan suasana Musee du Louvre di pagi hari itu endaaaaaaaang banget sodara2!! Berasa milik pribadi..
Awesome!

Datang jam 08.07 pagi ternyata udah ada yang ngantri walaupun belum banyak dan cuaca paris pagi itu lagi berangin yang pastinya dingin. Kasian Bapak sampai biduren (pada tahu biduren?!) sangking kedinginannya. Jam 9 tepat pintu masuk Musee du Louvre di buka dan itu antriannya udah mengular kemana-mana. Pintu masuk Musee du Louvre itu berada di piramida kaca. Untuk membeli tiket dengan harga 11 euro kita harus turun ke lantai basement, kembali mengantri.

Bagi teman2 yang buta akan bahasa Prancis silakan menyewa audio guide dari Nintendo 3DS yang dipersembahkan oleh Korean Air dengan tarif 10 euro. Bahasa audio guide banyak pilihannya, tapi jangan berharap ada bahasa Indonesia ya.  Sebagai jaminannya id card atau passport kalian harus ditinggal di bagian penyewaan audio guide. Kalau saya mah engga perlu disuruh, langsung sewa audio guide. Audio guide ini bisa berfungsi sebagai pencerita sejarah dari barang koleksi di dalam Musee du Louvre tapi sepertinya hanya barang yang memiliki arti khusus yang diceritakan, jadi engga semuanya diceritakan.

see? ular tangga panjangnya bukan kepalang..
Hmm, saran aja yaa buat yg mau ke Mussee du Louvre. Datang pagi dan kosongkan satu hari khusus untuk si Louvre. Jangan pake high heels! Ini museum engga akan habis dalam satu hari cuy! Bisa aja sih,kalau kalian emang niatnya dateng cuman mau liat si Monalisa. Bawa air mineral perlu juga. Sepertinya saya engga menemukan adanya keran minum otomatis di sini.
Di dalam Musee du Louvre banyak sekali barang2 bersejarah dari berbagai zaman. Mulai dari sejarah Mesir, Spanyol, Itali, Prancis, Afrika, bahkan Asia.  Yang paling membuat saya terkagum2 adalah desain interiornya di bagian ruangan "Galerie D'Appolon". Indaaaaaaaah banget! Semua bagian ruangan ini seperti ingin diabadikan. Coba tanya sama yang udah ke sini pasti ga ada yang bilang kalau Galerie D'appolon biasa aja.

"Galerie D'Appolon"

et Voilaaaa! La Conjode (Monna Lisa) dan Dewi Aphrodite..



Tahu ga kalian bahwa salah satu barang seni dari Indonesia menjadi koleksi Musee du Louvre juga. Sayang lokasi penempatannya agak di sudut dan kecil, yang sy lihat jarang turis yang dateng ke bagian "Arts of Africa, Asia and Oceania". Ada 3 patung perwakilan dari Indonesia, ada patung yang berasal dari Nias dan Batak. Pertanyaannya adalah: "Dapet dari mana yaa ini koleksinya?"
Petualangan sy di Musee du Louvre akhirnya berakhir di jam 13.23. Kira2 sy ada di sini sekitar 5,5 jam, itu pun tidak semua koleksi sy pantengin dan sy pahami satu persatu. Udah ga kuat cyiiin kakinya!! Pegel bangeeeeet..
Hari ini adalah hari terakhir sy di Paris dan besok pagi sy harus cek out dari hotel karena ditunggu penerbangan ke Madrid!!! Yiaaah, bienvenido en Madrid! Next destination, Estadio Santiago Bernabeu!
  

With Love,

05 June 2012

#2 Paris, France..

Hari kedua di Paris.

Sy masih punya tiket Les Cars Rouges karena sy sengaja beli tiket untuk 2 hari (lebih murah). Mari melanjutkan tour bersama citytour bus. Tujuan hari ini adalah Museum Louvre (Musee du Louvre)  yang menjadi icon Prancis selain menara Eiffel. Rasanya kalau sudah ke Paris belum (minimal) foto2 di piramida Musee du Louvre belum afdol.

Naik Les Cars Rouges dari halte nomer 7 ( Champs-Elysees) menuju halte nomer 3 (Musee du Louvre). Total halte Les Cars Rouges ada 9 dan rute Les Cars Rouges tidak dua arah sehingga membuat sy kembali mengelilingi kota Paris. Siapkan kamera! Potret sana, potret sini!

Sy kembali melewati Grand Palais (halte nomer 8). Namun sayang sy cuman bisa ambil gambar Petit Palais, maklum sy motretnya saat sy lagi di dalam Les Cars Rouges. Grand Palais berarti Istana Besar sedangkan Petit Palais sebaliknya, Istana Kecil. Sekarang ini, Grand/Petit Palais biasa digunakan pameran.

Petit Palais, neighbour the Grans Palais.

Selanjutnya adalah halte nomer 9 yaitu Trocadero dan halte nomer 1 Tour Eiffel. Untuk cerita di trocadero dan menara Eiffel, teman2 bisa baca di postingan sy sebelumnya "#1Paris, France..". Halte nomer 2 adalah Champ de Mars, tempat ini engga terlalu jauh dari eiffel. Di sekitar Champ de Mars banyak juga gedung2 keren yang patut jadi background foto kita. :D

Musee du Louvre
Sampailah sy di halte nomer 3, Musee du Louvre. Yeeeeee, semangaaat!! Antusias banget saya ke tempat yg satu ini. Dulu, setiap lihat foto orang lain di piramida Louvre rasanya mupeeeeeeng banget. Sekaraang, sy sendiri yg menjadi objek! Alhamdulillah.. *terharu*

Sebenarnya sy tidak tahu benar gedung Musee du Louvre ini gedung apa. Yang sy tahu gedung ini memang museum, yg sy tahu juga di dalam museum ini ada lukisan tersohor di dunia "Monalisa" (La Joconde) milik Leonardo Da Vinci. Oh ya tempat ini juga menjadi lokasi shooting film "Da Vinci Code". Sebatas itu saja yg sy tahu tentang Musee du Louvre. Bahkan, bangunan piramida di tengah2 musee du Louvre sy tidak tahu fungsinya sebagai apa. :p

Pintu masuk Musee du Louvre
Perlu teman2 ketahui, bahwa untuk masuk ke Musee du Louvre banyak pintu masuknya (seperti Monas di Jakarta). Sy sendiri tidak tahu (banyak ga tahunya!) masuk melalui pintu sebelah mana. Pokoknya pintu yang dekat dengan Sungai Seine dan menuju bagian Cour Carree..

Cour Cerree, pintu dibelakang sy adalah pintu menuju Piramida Louvre

Setelah masuk ke dalam Cour Carree. Sy kembali dimanjakan oleh arsitektur bangunan yang WOW!! banget. Aduuuh, yg begini nih yg engga mungkin didapat di Indonesia. Cantiiiiik sekali!! Rasanya setiap sudut pengen difoto. Sayang, sy tidak memiliki keahlian motret yg terampil. Di bagian Cour Cerre ini, sedang ada renovasi. Hmm, antara renovasi atau sedang ada pembersihan.

Dari gerbang masuk menuju Cour Caree, sy belok kiri mengarah gerbang yg membawa sy ke lapangan yg sangat luas dan ditengah terdapat sang piramida Louvre. Voilaaaaa!! :'))

Ini diaaaa!! Musee du Louvre dikala mendung..

Rasanya gimana gitu ya Allah bisa lihat bangunan super duper famous Musee du Louvre. Tiada tara! Semoga teman2 sekalian juga memiliki kesempatan merasakan euforia berada di tengah2 Musee du Louvre (walaupun belum masuk ke dalam). Pengen segera masuk ke dalam Musee du Louvre, tapi mana pintu masuknya sih?! Kok yg keliatan cuman antrian panjaaaaaaaaaaaang banget!! Ini antrian apa sih?! Ternyata oh ternyata, setelah sy urutin antrian ini bermuara di pintu masuk Musee du Louvre yg terletak tepat di piramida Louvre yg berukuran besar. Akhirnya tahu juga kan fungsi dari bangunan piramida Louvre apa, sebagai pintu masuk museum.

Mikir juga, ini orang2 pada dateng jam berapa sih? Jam 12 siang aja udah ngantri begini panjang. Sy tanya petugas, doi menyarankan datang pukul 6 atau 7 pagi. Whaaaat?! -.-'' Baiklah! Sy sudah meniatkan untuk datang lagi besok pagi, bagaimanapun juga sudah sampai ke Musee du Louvre belum nengok Monalisa yaa belum acih doooonk!! Selebihnya sy foto2 aja di sekitar Louvre.

Louis XIV 1598 - 1680

Hati2 copet!!

Pont des Arts

Mari kita lanjutkan perjalanan sy di hari kedua ini. Kembali menuju halte Les Cars Rouges. Belum sampai halte, sy sudah mampir lagi ke sebuah jembatan yg ramai orang foto2. Namanya jembatan Pont des Arts. Uniknya jembatan ini adalah penuhnya pagar jembatan dengan gembok yg biasa disebut "Gembok Cinta". Yaa ini sebuah legenda. Konon, jika sepasang kekasih memasang gembok cinta mereka yg sudah ditulis nama mereka di pagar jembatan Pont des Arts dan membuang kuncinya di sungai Seine maka hubungan mereka dipercaya akan langgeng.

Letak jembatan Pont des Arts, tepat di depan gerbang Cour Cerree. Tinggal menyebrang saja. Jembatan ini berada di atas sungai Seine dan diujung jembatan terdapat Institute de Paris. Untuk teman2 yg berpasangan, silakan mencoba mitos ini. Siapa tahu Allah mengabulkan. :) Sedikit mupeng melihat gembok2 ini :'(

Tepat di belakang sy, jembatan Pont des Arts..


Natalia dan Diego, Mei 2012. Cantik yaa..

Shopping di Notre Dame

Cukup, cukup! Balik naik Les Cars Rouges menuju Notre Dame (lagi), karena bapak sy ingin membeli medali emas (lagi). Suasana Notre Dame lebih ramai dibanding kemarin. Hari ini, untuk masuk sy harus mengantri jauh lebih panjang.


Di sebelah kanan gereja Notre Dame, terdapat banyaaaak toko penjual souvenir khas prancis. Tapi jangan gigit jari yaa teman2, kalau melihat barang2nya "Made in China". Yaa banyak yg bilang karena mahalnya ongkos pembuatan (ongkos tenaga kerja) di Eropa sehingga barang souvenir seperti ini semua dibuat di luar Eropa dengan kesepakatan tetap harus dicantumkan negara asal pembuatnya. Ada untung dan ruginya juga, untungnya harga jelas lebih murah, sedangkan rugi hanya secara psikologis ketidakpuasan kita karena bukan membeli barang asli dari negara tersebut. Semua ini balik ke diri kita masing2.. :)

Hampir semua oleh2 untuk kerabat sy beli di sini dan hampir semua toko memberikan harga promo, seperti "1 = 3 euro, 4 = 10 euro". Okeh banget kan kalau buat oleh2. Oh yaa, teman2 juga jangan langsung tergoda membeli yaa. Harus survey dulu ke toko sebelah, sebelahnya lagi dan sebelahnya lagi. Karena memang terkadang lain toko lain harga, walaupun berbeda 0,5 - 1 euro.

Ini dia toko souvenir favorite saya!! Barangnya lucu2..

Kotak Pos Prancis, yg pertama kali sy lihat di buku pelajaran CCF..

Habis shopping oleh2 di Notre Dame, sy dan bapak kembali (kesekian kali) naik Les Cars Rouges. Maklum untuk 2 hari ini sy benar2 mengandalkan Les Cars Rouges untuk berjalan2 seputar Paris. Sekarang kita menuju shopping center, Galeries Lafayette. Untuk menuju Galeries Lafayette dengan menggunakan Les Cars Rouges harus melewati 2 halte yaitu halte nomer 5 Musee D'Orsay.

Selain itu rute dari halte Notre Dame menuju halte Galeries Lafayette banyak melewati tempat2 dan bangunan2 yg pasti engga kalah terkenal dan indahnya. Seperti, Place de la Concorde yg terkenal dengan monumen Obelisque-nya, Place de la Madeleine yg terkenal dengan gerejanya dan terakhir gedung opera yg berseberangan dengan Galeries Lafayette.

Obelisque di Place de la Concorde

L'église de la Madeleine / Gereja Madeleine

Gedung Opera

Galeries Lafayette

Di sini lah lokasi shopping center. Ketemu mall juga di Paris. Galeries Lafayette adalah departement store paling besar di Prancis. Di Indonesia juga sudah ada di Pasific Place. Sy saja belum pernah menginjakkan kaki ke Pasific Place. Kalau ngelewatin di depannya hanya sesekali itupun terpesona dengan lingkungan SCBD seperti di Singapore saja.

Di Galerie Lafayette didirikan pada tahun 1893 dan dijadikan pusat mode Paris. Semua mode ada di sini. Dilihat dari arsitekturnya di bagian dalam, Galeries Lafayette seperti ruang opera. Cantik sekaliiiiiii. Sayang sy tidak sempat foto gedung Galeries Lafayette dari dalam karena luar biasaaaaa penuh. Untuk teman2 yg suka dengan fashion silakan mampir ke sini. Semua brand mode bisa dicari disini. Bahkan brand Jepang Uniqlo kesukaan bapak ada di sini. :)
Galeries Lafayette dari kejauhan..
Cukup yaa jalan2nya, udah mau jam 6 sore tapi kok belum gelap2 sih?! Grrr.. Si bapak udah capek kakinya. Jadi kita memilih jalan2 sambil mengarah pulang ke avenue Champs-Ellyses. Mesti tidur cepet karena besok pagi mau ke Musee du Louvre (lagi).

Au revior tout le monde!

With Love,