21 March 2011

Not "Me"

Makin hari makin terasa kalau diri ini seperti bukan diri biasanya.
Bukan tanpa alasan saya bilang seperti ini.
Saya tahu betul sebab akibat rentetan kejadian.
Tapi hanya Dia dan saya yang tahu.
Jelas ini sangat mengganggu saya dan tentu orang disekitar saya terutama dia.
Saya seperti naik dan turun, kembali naik dan kembali turun.
Sudah naik sampai atas hanya dengan satu wacana saya bisa sampai di dasar.
Jet coster? Betul!
Annoying!
Saya bahkan bertanya dalam hati kenapa ini semua terjadi?
Saya tahu bahwa semua ini hampir mencapai batasnya.
Saya sadar semakin saya tidak menjadi diri biasanya, maka semakin runyam.
Dan semakin membuat saya "gila".
Saya sempat membangun benteng yang sangat tinggi dan kokoh.
Saya akui bahwa benteng itu benar ada manfaatnya buat saya saat itu.
Tapi setiap hal pasti memiliki dua sisi yang berbeda.
Sisi berbeda itu yang sedikit demi sedikit membuat saya semakin tidak menjadi diri sendiri.
Dan akhirnya pun, benteng itu goyah dan runtuh!
Saya melihat dan mendengar semuanya yang tadinya tertutup oleh si benteng kokoh.
Suka tak suka.
Siap tak siap.
Kuat tak kuat.
Maka saya tahu tapi tak semua saya tahu.
Dan sebaiknya saya tak tahu.
Tapi jika akhirnya saya tahu, seperti yang sudah-sudah maka benteng itu saya panggil lagi.
Sekarang.
Saya mendengar dan menerima semua perkataan dari luar mengenai diri saya.
Kalimat pertama yang saya sadari adalah "Apa iya?!"
Baik!
Tanpa perkataan dari luar itu, maka saya tidak akan pernah sadar bahwa saya telah jauh terbang tidak menjadi diri biasanya.
Saya juga tahu jelas, apa ditakutkannya dan dibanggakannya dari diri saya.
Tamparan?! Ya! Tapi itu baik!
Saat ini yang saya butuhkan adalah waktu dan keterbiasaan.
Jika saya sudah terbiasa maka saya akan mencoba kembali menjadi diri biasanya.
Untuk menjadi biasa, saya butuh waktu.
Semoga..

No comments: