20 January 2011

Mana yang lebih efektif??

Akhir-akhir ini saya lagi gundah gulana mengenai alat transportasi mana yang baik dan efektif untuk saya pakai berangkat dan pulang kuliah. Sudah dua minggu ini, tiap pulangnya saya naik kereta bersama geng AGASI (Anak Gaul Bekasi) -,-" memang mayoritas teman-teman di kelas kuliah saya anak bekasi yang selalu pulang dan pergi naik kereta. Tepatnya 18 Januari 2011 kemarin (kelebihan saya dalam menghafal tanggal) saya tiba-tiba pengen deh ngerasain yang namanya naik kereta juga. Jadilah saya ANKER (Anak Kereta)!! Yeeaaahhh *bangga*

Ini bukan pertama kalinya saya naik KRL yaa. Saya sering koq naik KRL bareng ibu saya kalau mau ke mangga dua selalu naik KRL menghindari kemacetan di tol. Tapi yang ini kan beda, saya engga bareng ibu saya, dan jurusannya pun beda. Kramat - Kranji. Ya, saya memang lebih memilih turun di stasiun Kranji dibanding Bekasi dengan banyak alasan lainnya..

Keberanian saya untuk naik KRL sepertinya baru sampai tahap perjalan pulang saja itu pun harus ada temennya. Perjalanan berangkat, saya masih setia (grr..) dengan naik mikrolet M26 jurusan Bekasi - Kampung Melayu dengan alasan, saya khatam bener dengan angkot itu. Soulmate!

Dua minggu setelah saya mencoba naik kereta, dilema pun bermuncul. Mana sih yang lebih efektif dari segi uang dan waktu?! Mari kita diskusikan.. -.-"

Dimulai dari, jika saya menggunakan mikrolet..

Keberangkatan:
Ojek, Rumah - Superindo Galaxi = Rp.5.000
M26, Superindo Galaxi - Kampung Melayu = Rp.4.000
M01, Kampung Melayu - Salemba = Rp.2.500

Total = Rp. 11.500

Kepulangan:
M01, Salemba - Kampung Melayu = Rp.2.500
M26, Kampung Melayu - Superindo Galaxi = Rp.4.000
Ojek, Superindo Galaxi - Rumah = Rp.5.000

Total = Rp.11.500

Total keseluruhan PP = Rp.23.000

Estimasi waktu sekali jalan 1,5 jam itu engga pakai macet ya teman-teman. Kalau pakai macet bisa 2 jam saya berada di dalam mikrolet. Secara kebetulan, jalur M26 dan M01 adalah jalur tengkorak alias jalur biangnya macet, seperti Kalimalang terutama Pangkalan Jati sampai Halim Cawang, lanjut lagi di Otista sampai nanti di pasar Mester Jati Negara. Berarti kalau PP, saya menghabiskan waktu kurang lebih sekitar 4 jam.. (tua di jalan!!)

Pilihan kedua adalah jika saya menggunakan bis..

Keberangkatan:
Ojek, Rumah - Pintu Tol Jati Bening = Rp.7.000
AC63, Tol Jati Bening - Salemba = Rp.6.500

Total = Rp. 13.500

Kepulangan:
AC63, Salemba - Tol Jati Bening = Rp.6.500
Ojek, Pintu Tol Jati Bening - Rumah = Rp.7.000

Total = Rp. 13.500

Total keseluruhan PP = Rp.27.000 (lebih mahal!!)

Naik Ac63 memang ada enak dan tidaknya. Saya engga pernah naik AC63 untuk berangkat kuliah (kecuali kuliah siang) karena saya pastikan engga bakalan dapet tempat duduk, secara saya naiknya udah dari Jati Bening, pasti berdiri. Alasan kedua, selain nunggunya yang senin kamis, lagi-lagi dapat dipastikan bakalan macet di pintu Tol Halim. Bisa dibayangkan kolaborasi antara berdiri di dalam bis, empet-empetan dan macet?! *amit-amit*

Maka saya lebih memilih naik AC63 untuk pulangnya, itu pun dengan syarat kalau pulang kuliahnya engga lebih dari jam 4.30 sore. Kalau engga gimana? Ya siap-siap, nunggu AC63 nya bakalan lama dan kesempatan dapet tempat duduk itu kecil (walaupun terkadang dapet)..

Estimasi waktu sekitar 1 jam untuk di perjalan di dalam bis, ini udah pakai macet-macet dikit di titik-titik tertentu saja. Kalau macet bisa 1,5 jam. Titik kemacetan jalur AC63 tidak sebanyak dan separah jalur M26, biasanya titik kemacetan berada di lampu merah perempatan Pramuka, puteran mengarah perempatan lapangan golf Rawamangun , pintu masuk tol Rawa Mangun dan di dalam tol nya pun walaupun macet tetap jalan, paling macet-macetnya di deket pintu tol Jati Negara (lagi-lagi Jati Negara) -.-"

Yang bikin senengnya kalau naik AC63, terkadang saya bisa bareng bapak yang juga pulang kantor dan keluar di pintu tol Jati Bening. Jadi ngirit banget engga usah bayar ojek. :))

Pilihan terakhir, jika saya menggunakan kereta..

Keberangkatan:
Ojek, Rumah - Lia Galaxi = Rp.5.000
K.05A, Lia Galaxi - Stasiun Kranji = Rp.2.000
KRL AC Ekonomi, Stasiun Kranji - Stasiun Kramat = Rp.4.500
Ojek, Stasiun Kramat - Salemba = Rp.3.000
Total = Rp.14.500

Kepulangan:
Bajaj, Salemba - Stasiun Kramat = Rp.6.000 (karena berdua/bertiga, 1 orang bisa Rp.3.000)
KRL AC Ekonomi, Stasiun Kramat - Stasiun Kranji = Rp.4.500
K.05A, Stasiun Kranji - Lia Galaxi = Rp.2.000
Ojek, Lia Galaxi - Rumah = Rp.5.000

Total = Rp.14.500

Total keseluruhan PP = Rp.29.000 (sangat mahal!!!!!)

Naik kereta memang saya akui lebih enak, selain itu bisa ramai-ramai bareng geng AGASI. Kalau lagi cepet keluarnya, saya bisa ngejar KRL Ekonomi yang jam 16.15 yang karcisnya cuma Rp.1.500, tapi jarang bisa dapet Ekonomi.

Estimasi waktu kereta susah sekali saya pastikan. Pertama kali naik kereta dari Kramat-Kranji hanya 30 menit, tapi kenapa besok-besok koq jadi banyak berhentinya yaa?! Saya pernah di dalam kereta hampir 1 jam padahal saya naik AC Ekonomi! Capeknya berdiri dan pegangannya!

Selain itu, selepas dari kereta, saya masih harus lanjut naik angkot melewati jalur tengkorak. Pasar kranji memang sangaaaaat menghambat perjalanan pulang saya! Bisa 30 menit sendiri buat lepas dari jalur tengkorak kranji. Kurang lebih, kalau naik kereta memakan waktu 1 jam..

Saya memang lebih sering memilih menggabungkan antara mikrolet, bis ataupun kereta. Misalnya berangkatnya saya naik mikrolet, pulangnya saya naik kereta atau naik AC63. Malah kalau lagi mujur, pulangnya saya bisa bareng bapak, tapi itu kalau beliau pulangnya engga diatas jam 5 sore..

Soooooo..

Menurut kalian semua pembaca blog saya, mana alat transportasi yang efektif baik secara uang dan waktu buat saya berangkat dan pulang kuliah??? *please,help me!* :))

fiuh!!

salam, peluk dan cium! :*