8 Juli 2011
Huaaaaah, hari terakhir di pulau Tidung dan kami harus pulang!! Sedihnya.. :(
Sebenarnya dan seharusnya saya dan teman-teman pulang ke Jakarta menggunakan kapal yang sama dengan saat datang ke pulau Tidung, tujuannya juga sama kembali ke Muara Angke. Namun, karena kebaikan hati bapak pemilik penginapan yang menawarkan kami berlima untuk pulang menggunakan kapal Kerapu dengan tujuan Marina. Maka pulanglah kami dengan kapal Kerapu jurusan Marina Ancol.
Banyak alasan kenapa kami sangat mengharapkan bisa pulang ke Marina dibanding ke Muara Angke. Pertama, karena kapal Kerapu hanya bermuatan 25 orang saja sehingga jelas kami tidak perlu umplek-umplekan seperti di kapal ketika berangkat. Selain itu, kapal Kerapu lebih cepat jalannya karena memang kapal Kerapu menggunakan mesin seperti speed boat gitu.. (sotoy!) :D
Terlihat memang lebih bagus kan kapalnya? Di dalamnya juga bagus. Kursinya pewe buat duduk tapi hati-hati yaa kapal Kerapu ini gonjangannya kuat sekali! Awalnya susah sekali menyesuaikan posisi duduk dengan gonjangan yang kuat. Kepala kejedot-jedot terus, dikit-dikit harus pegangan. Kalau engga mau badan ikut melayang. hihihi. Saran dari bapak penginapan, baiknya kalau naik kapal Kerapu duduk di posisi belakang agar gonjangan tidak terlalu kuat.
Menurut cerita dari bapak penginapan juga, kapal Kerapu itu adalah kapal bersubsidi untuk para penduduk di kepulauan Seribu termasuk Tidung untuk ke Jakarta. Kadang juga para pejabat yang hendak ke pulau Tidung juga menggunakan kapal Kerapu ini.
Mengenai waktu keberangkatan memang lebih cepat dibandingnya jadwal yang ada. Kalau memang mau pulang memakain kapal Kerapu harus pesen tiket jauh-jauh sebelumnya dan kapal berangkat pukul 9 pagi. Sedangkan, kalau pulang menuju Muara Angke kapal baru akan berangkat siang sekitar jam 11-12 siang.
Perjalanan ke Marina menggunakan kapal Kerapu memang tidak langsung menuju Marina. Kapal akan mampir-mampir ke beberapa pulau seperti pulau Payung, pulau Lancang dan pulau Untung Jawa baru deh menuju ke pulau Tidung. Perjalanan kurang lebih 2 jam kurang.
Maka sekitar jam 11 siang kurang kami sampai di Marina Ancol dan mulai disambut dengan sampah dan air laut hitam :( Yang jelas pengalaman saya ke pulau Tidung adalah pengalaman pertama berpetualang bahari yang tak akan terlupa. Bagaimana pertama kalinya saya berenang di tengah lautan (bukan di pinggir laut), sensasinya tiada tara.. I'll missing every moments in Tidung Island.
Terima kasih banyak untuk mas Arie, Halim, Pak Aput (si pemilik penginapan), mas Ical, dan para ABK yang sudah mengantar dan menemani kami snorkelling..