16 April 2019

Selesainya Materi dan NHW di Matrikulasi IIP Batch #7.. Selanjutnya??

Assalamualaikum, apa kabar?

Alhamdulillah sampai diujung perkuliahan matrikulasi IIP Batch 7. Seluruh materi dan NHW sudah didapat dan ditunaikan. Waktu memang berjalan dengan sangat cepat hingga rasanya bernafas dua hembusan saja sudah sampai di titik akhir.

Awal April lalu adalah hari terakhir aku mengerjakan NHW di kelas ini yaitu NHW 9 tentang Bunda sebagai Agen Perubahan. Boleh jika berkenan silakan membaca di postingan sebelumnya. Alhamdulilah bisa mengumpulkan tepat waktu dan kembali mendapatkan badge favoriteku. Hingga akhir NHW terkumpul sudah 8 badges. Tetap ada rasa penyesalan dan sesak di dada jika mengingat NHW#3 tidak bisa aku kumpulkan tepat waktu hingga gagal mendapatkan badgenya. Jika teman-temanku yang lain bisa mengumpulkan lengkap 9 badges kenapa aku tidak bisa? Tetapi seharusnya aku bersyukur karena juga masih banyak temanku yang lain tidak sanggup melanjutkan perkuliahan dan memutuskan hengkak dari kelas.

Mari kuperlihatkan badge Tepat Waktu yang terakhir.. :D



Setalah NHW#9 selesai dikerjakan, masih ada beberapa kegiatan di kelas matrikulasi. Seperti SS (Student's Sharing) dan CSME (Class Meetings Student Exchange). Beberapa teman juga ada yang belum tampil di SOTD (Student of The Day). Jadi meskipun materi dan tugas sudah selesai, kelas tetap riuh karena masih banyak aktivitas di luar belajar.

Untuk SS akan dimulai minggu kedua bulan April yaitu pada tanggal 8-10 April. Fasilitator dan Wali Kelas yang akan mengumumkan siapakah dari kami semua yang terpilih menjadi peserta SS. Sedikit aku ceritakan program SS yaa.. 


Jadi peserta yang terpilih mengikuti program SS adalah siswa-siswa yang membuat konsep "Be - Do - Have" yang menginspirasi selama mengerjakan NHW di kelas matrikulasi. Kemudian setelah terpilih, peserta tersebut diamanahkan untuk membagi konsepnya tersebut kepada seluruh teman-teman di kelas matrikulasinya, sehingga dengan harapan selain berbagi juga menumbuhkan inspirasi kepada teman lainnya. 

Untuk menjadi siswa terpilih SS harus memiliki beberapa kriteris selain NHW yang menginspirasi namun juga harus aktif berkuliah di kelas dan selalu tepat waktu mengumpulkan NHW.

Jadi apakah aku pantas menjadi siswa terpilih program SS? Sama sekali ga terlintas di benakku. Aku rasa lebih banyak yang memiliki konsep "Be - Do - Have" lebih inspirasi daripada yang aku buat. Jujur, saat mengerjakan NHW yang diminta untuk membuat konsep "Be - Do - Have" aku tidak banyak ide. Aku kerjakan apa yang sekiranya bisa aku lakukan sesuai dengan pengetahuanku.

Setelah nanti program SS selesai, maka selanjutnya ada program CSME yang akan dilaksanakan pada minggu ketigas bulan April. Tanggalnya bisa menyesuaikan dengan jadwal para siswa CSME dan kelas masing-masing. Aku ceritakan sedikit yaa tentang CSME..


CSME (Class Meetings Student Exchange) ini bisa diibaratkan seperti pertukaran pelajar. Kalau di IIP bertukarnya adalah antar kelas. Dulu saat program SOTD membuat biografi aku memilih jika terpilih menjadi peserta CSME ditempatkan pada kelas Indonesia Timur. Semoga terwujud. Aamiin!

Peserta CSME yang terpilih adalah peserta yang sebelumnya sudah terpilih untuk mengikuti SS. Tiga peserta terinspirasi dari program SS dipilih oleh semua teman-temannya di kelas melalui jalur vooting. Peserta CSME diberikan amanah untuk kembali berbagi konsep "Be - Do - Have"nya kepada teman-teman di kelas tujuan nantinya. Kurang lebih seperti itu konsep program CSME yang aku pahami selama ini. Nanti akan aku ceritakan lebih detail yaa kalau program tersebut sudah terlaksana.

Akhir April nanti aku akan melangsungkan kelulusan dengan diakhiri dengan wisuda. Semoga aku adalah salah satu siswa yang masuk dalam daftar lulus kelas Matrikulasi IIP Batch #7. Aammin..


Salam,
Anisa Ratri
April 2019



01 April 2019

NHW#9 : Ibu Lakukanlah Perubahan

Assalamualaikum, apa kabar?

Sebelum aku mulai membahas kegiatan di pekan sembilan, aku ceritakan singkat dulu hasil dari NHW#8 yang kukerjakan paling cepat dibanding NHW lainnya. Alhamdulillah berhasil mendapatkan badge tepat waktu "Misi Spesifik Hidup". Di hari Sabtu lalu pun, aku berkesempatan untuk menjadi notulis dalam SOTD#16. Tugas notulis menurutku lebih fleksibel yaa daripada moderator. Tidak perlu stand by di jam SOTD namun setelah SOTD berakhir perlu membuat resume hasil SOTD yang harus disetor ke wali kelas. Rasanya pekan ke delapan ini, aku aktif sekali. Menyimak seluruh kegiatan di group dan menjadi notulis SOTD.





Waktu sangat berjalan dengan cepatnya. Hingga tidak terasa bahwa sekarang adalah pekan terakhir pemberian materi dan NHW terkahir yang aku kerjakan di kelas matrikulasi IIP ini. Di pekan kesembilan ini, aku bertugas sebagai koordinator mingguan atau yang biasa kami sebut korming. Aku menyebut diriku korming bungsu karena korming terakhir yang bertugas.

Sedikit aku jelaskan yaa mengenai korming. Ini pun hanya yang aku tahu saja. Korming bertugas membantu wali kelas dan fasilitator untuk menjadi penyambung lidah antara walas dan fasil dengan para siswa. Tugas utamanya adalah menjadi moderator dan notulis diskusi materi, diskusi NHW, dan diskusi review NHW. Kurang lebih ini yang aku tahu tentang tugas korming. Semoga aku bisa melaksanakan amanah menjadi korming bungsu dengan maksimal.

Selanjutnya, yuuk membahas NHW#9 tentang "Bunda Sebagai Agen Perubahan". 

Setelah aku bisa menemukan passionku saat mengerjakan NHW sebelum2nya, maka tugasnya sekarang adalah mulai mencari isu sosial di sekitarku dan mencoba membuat solusi terbaik di keluarga maupun di masyarakat. Seperti tabel di bawah inilah jawaban NHW#9 versiku..




Melihat dari hobiku diawali dari membawa, kemudian setelah membaca rasanya ingin membagi apa yang kubaca melalui tulisan ataupun berbagi sedikit ilmu dengan mengajar. Hal-hal yang aku minati terutama setelah memiliki seorang anak adalah dunia anak. Sebenarnya dunia anak bukanlah hal baru bagiku karena sehari-hari aku berjumpa dengan anak-anak sebagai muridku. Berhubung aku juga berprofesi sebagai psikolog pendidikan maka aku juga tertarik dengan dunia pendidikan. Jadilah tema dunia anak.

Untuk mendukung minat, hobi dan ketertarikanku agar bisa berkembang dan tentu menghasilkan sesuatu maka dibutuhkan kemampuan2 tertentu. Menurutku, aku harus memiliki kemampuan menulis kreatif sehingga tulisanku yang utama adalah nyaman dibaca, dapat dipahami makna dari tulisan dan sesuai dengan konteks tema tulisan. Kedua, aku harus memiliki kemampuan untuk menganalisa suatu materi, mudah untuk memahami isi artikel dan mengubahnya menjadi bentuk tulisan baru versiku sendiri. Komunikatif, empati dan percaya diri. Ketiga soft skill ini patut dimiliki oleh seorang psikolog dan pengajar.

Dalam dunia pendidikan anak, beberapa isu sosial banyak bermunculan. Namun ada yang beberapa belakangan ini sedang sering aku dengar, yaitu tentang menyekolahkan anak. Orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya sedini mungkin. Begitu pula dengan sekolah, berlomba-lomba membuat program kurikulum untuk siswa sedini mungkin. Mungkin yaaaa, beberapa tahun ke depan, anak usia 1 bulan sudah ada program kurikulum belajar di sekolah. hehehe. Pertanyaannya, siapkah anak yang usianya masih dini tersebut untuk bergabung dalam suatu lembaga pendidikan??

Tujuan target utamaku adalah para orang tua yang memiliki anak usia balita. Kenapa? Saat anak di bawah usia lima tahun, orang tua mulai mencari kegiatan di luar rumah semisal sekolah. Sehingga, menurutku tepat jika permasalahan tersebut banyak dialami oleh orang tua yang memiliki anak usia balita.

Nah!!! Sepertinya, keren juga yaa kalau aku bisa membuat suatu ide sosial yang aku berikan nama "Gerakan Siap Sekolah". Dimana gerakan ini bertujuan untuk para orang tua sadar akan kesiapan sekolah bagi anak, karena kesiapan sekolah tidak hanya dilihat dari usia melainkan dari kematangan kognitif, emosi, psikososial dan juga motoriknya. Harapanku jika semua anak memulai sekolahnya dikala ia telah siap maka proses dan hasil belajarnya menjadi maksimal.


Salam,
Anisa Ratri
April 2019

22 March 2019

Travelling bersama Toddler (17 bulan)..

Assalamualaikum, apa kabar??

Alhamdulillah di awal bulan Maret lalu, aku diberi kesempatan untuk bisa liburan bersama keluarga Arfi dan para sahabat ke beberapa kota di pulau Jawa menggunakan mobil pribadi. Long road ceritanya. Cukup singkat persiapannya, mulai dari transportasi yang pasti menggunakan mobil "Sirloin", akomodasi yang menginap di guest house dan tujuan wisata selama di kota tujuan.

Berhubung tema liburan kali ini adalah kekeluargaan alias membawa bayi 17 bulan jadi tujuan wisatanya juga disesuaikan. Nyempetin buat konsultasi ke beberapa ibu-ibu yang lebih pengalaman bawa bayi liburan, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk perjalan jauh bersama bayi 17 bulan, tempat tujuan yang ramah anak dan soal makanan juga.

Mari, aku ceritakan cerita travelling bersama toddler versi Ibu Ito.. Sumonggooo.. :)

Tujuan ke kota Jogjakarta, berangkat Rabu 6 Maret 2019 dan pulang Sabtu 9 Maret 2019. Emang dasarnya aku seneng-seneng aja sama hal-hal yang random, didukung pula sama Bapak Ito yang juga begitu. Jadilah rencana berubah mendadak persis di hari H menjadi..

6 - 7 Maret 2019 = Semarang
7 - 9 Maret 2019 = Jogjakarta
9 - 11 Maret 2019 = Bandung

Berubah drastis kan yaaa pemirsaaaah??? Yaa mohon maklum deh yaaa...

Kembali ke awal, persiapan..

Barang bawaan harus seminim mungkin, mengingat mobil yang dipakai tidak seperti si Kijang yang bagasi guede. Jadilah ini barang-barang yang aku bawa, antara lain:
  • Koper ukuran sedang
  • Gabag cooler bag
  • Diaper ransel bag
  • Stroller & Gendongan Jarik
  • Beberapa folded bag
Mari kupas tuntas satu persatu, biar ga penasaran yaaaa... :)

Koper ukuran sedang.
Berhubung kopernya hanya ukuran sedang maka aku rencanakan untuk laundry pakaian di kota tujuan nanti. Jadi aku ga usah bawa pakaian banyak-banyak. Aku dan bapak Ito bawa 2 set pakaian jalan, 2 set pakaian tidur dan 3 set pakaian dalam. Kalau Ito lebih banyak 6 set pakaian jalan dan 3 set pakaian tidur. Meskipun hanya bawa 2 set pakaian pergi, tapi tetap multifungsi, alias bisa dipadu-padankan jadi setidaknya saat difoto tidak terlihat kalau pakaiannya itu-itu saja. hehe..

Mungkin untuk mudik lebaran besok, ya sudah pasti pakaian akan lebih banyak aku mau coba pakai plastik vacuum untuk pakaian. Atas saran dari Bude Diska yang saat ke Jogja kemarin hanya membawa koper kecil tapi bawaannya segambreng. Patut dicoba!!

Untuk perlengkapan mandi dan perlengkapan make-up, semua aku bawa dalam ukuran travelling. Khusus catokan rambut maaf-maaf nih yaaah ga bisa ditawar ukurannya.. hihi..


Cooler Bag Gabag
Selama di perjalanan jauh di dalam mobil berguna untuk membawa asip beku dan lauk makanan beku untuk tetap terjaga kualitasnya. Sengaja aku persiapkan membawa asip beku dan lauk makanan beku. Jaga-jaga siapa tahu Bapak Ito mendadak ngajak pacaran tanpa bawa Ito (Ito di Guest House ajaa ya, Nak..) dan jaga-jaga juga kalau Ito ga mau makan makanan restoran selama liburan. Secara ini pertama kalinya Ito liburan setelah bisa makan menu rumahan (bukan mpasi). Jadi aku belum ada gambaran makan Ito selama liburan bagaimana kalau aku tidak bawa lauk makan beku. Alhamdulillah, selama in Ito tidak pernah mempermasalahkan kondisi asip dan makanan yang ia minum dan makan seperti apa. Kondisi asip dan makanan dingin pun ia mau saja.

Dalam liburan ini, aku membawa tiga kantong asip beku dan tiga kotak makan (250ml) untuk lauk makan beku. Biasanya, satu kotak makan untuk tiga kali makan dalam sehari. Berarti aku sudah persiapkan lauk makan Ito untuk tiga hari ke depan yaitu tanggal 6,7, dan 8 Maret. Hari-hari selanjutnya aku akan order makanan anak melalaui catering khusus makanan anak di kota tujuan.

Info dari bueboo di komunitas Birth Club Oct 2017, bahwa di Jogja ada catering makanan bayi namanya "Bebinutri Indonesia". Aku pun mencobanya saat di Jogja hari keempat di tanggal 8 Maret. Cukup order via Go-Food, tidak lama sampai di Guest House dan dalam kondisi masih hangat makanannya. Good!

Silakan yang butuh saat berlibur ke Jogja. Ini contact personnya 087834161298. Selamat mencoba..

Paket Menu Bebinutri Indonesia

Menu Toddler 1
(Nasi Tim karena Ito lagi tumgi jadi maunya makan yang lembut2)

Oyaa,, selain cooler bag gabag, aku juga bawa tas kecil yang dalamnya dilapisi alumunium foil untuk membawa tupperware isi makanan Ito selama jalan-jalan di dalam kota. Jadi si gabag istirhat di guest house, jadilah tas kecil itu yang selalu menemaniku membaca makanan Ito saat berkeliling tempat wisata di Semarang, Jogja dan Bandung.


Diaper Ransel Bag (Isi Semua Perlengkapan Ito)
Kenapa pakai ransel? Biasanya kalau pergi bareng Ito bawa tas anaknya yang kecil. Intinya kenapa pakai ransel supaya muat banyak dan tidak teng-grendel. Kan lebih ringkes kalau dalam satu ransel muat diisi dengan pakaian ganti beberapa potong, diapers tiga buah, handuk kecil, gendongan jarik, selimut, apron menyusui, kaos kaki & topi, sandal, tissue basah & kering, beberapa mainan, perlengkapan toilet (sabun cair, minyak telon, bedak, body lotion, lotion anti nyamuk, antis, dan sisir) dan tidak ketinggalan tas kecil isi makanan Ito juga masuk ke dalam ransel ini. Terlihat ringkes kan yaa.. :)


Stroller dan Gendongan Jarik
Alhamdulillah sejak lebaran tahun lalu sudah punya stroller khusus travelling yang hemat tempat tapi tidak ramah dompet. Hiks. Berhubung, berat badan Ito mencapai 12 kg dan ibu tidak kuat lama-lama menggendongmu nak maka stroller dan gendongan wajib dibawa. Prakteknya saat di lapangan, Ito lebih sering jalan kaki atau digendong pakai tangan. Stroller ketinggalan aja di Guest House. Kenapa lebih memilih membawa gendongan kain jarik itupun alasan karena hemat tempat dan multifungsi. Tinggal dilipat rapi bisa masuk dalam ransel Ito. Mbak Pipit kedinginan bisa dipakai untuk selimut. Bisa juga untuk alas pakai baju setelah Ito mandi. Kalau basah tinggal jemur. Simple!


Beberapa Folded Bag
Sengaja bawa beberapa folded bag untuk diisi dengan apa saja yang tiba-tiba bermunculan. Daripada memakai kantong kresek, terlihat kurang rapih dan tidak go green. Benar saja kan, hal-ha yang tidak diduga bermunculan. Folded bag pertama, diisi dengan mainan-mainan Ito yang kenyataan jarang dimainkan selama liburan karena dia lebih tertarik dengan benda-benda di sekitarnya. Folded bag kedua, diisi dengan makanan dan minuman, hasil memborong di toko lebah biru. Folded bag ketigas, diisi dengan kain-kain batik hasil berburu di Jogja. Dan terahir folded bag keempat, isinya adalah pakaian kotor yang belum sempat dilaundry.

Keluarga ARFI

Tips and Trick ala Ibu Nares
Sebelum berlibur ini aku banyak tanya ke ibu-ibu yang sebelumnya sudah pernah berlibur bersama anaknya yang kisaran usianya sama dengan Ito. Setelah aku praktekkan, beberapa ada yang cocok, beberapa tidak untukku.. Berikut tips-tips travelling bersama toddler (17 bulan):

  1. Merelakan baju dicuci oleh laundry kilat di kota tujuan. Tidak semua orang berkenan dengan hal ini kan?! Menurutku, selama yang dicuci bukan pakaian dalam mah tidak menjadi masalah.
  2. Menggunakan plastik vacuum untuk semua pakaian di dalam koper. Agar muat lebih banyak barang tidak banyak bawaan selain koper.
  3. Membawa mainan secukupnya. Disesuaikan juga dengan tipe anak. Kebetulan Ito kurang tertarik dengan mainan yang aku bawakan. Ia lebih tertarik dengan benda-benda di sekitarnnya yang belum pernah dilihat.
  4. Membawa cemilan secukupnya. Ini sama dengan mainan. Snack yang sudah kusiapkan tidak terlalu membuat Ito tertarik. Ia lebih senang mencicip makanan/minuman yang orang lain makan/minum.
  5. Mencari nformasi lengkap tentang tempat yang akan dikunjungi. Apakah ramah untuk anak? Medannya lebih cocok menggunakan stroller atau gendongan? Waktu yang tepat untuk berkunjung, agar bisa menyesuaikan dengan jam makan/tidur anak.
  6. Sudah mempunyai option pilihan untuk makan anak. Apakah akan bawa lauk makanan sendiri dari kota asal. Apakah akan memesan makanan dari catering anak? Atau malah ikut saja kemana orang dewasa makan anak pun ikut makan? Itu pilihan masing-masing yaa.
  7. Membawa obat, terutama untuk anak. Meskipun terlihat segar bugar tidak akan menjamin di tengah-tengah liburan mulai muncul tanda-tanda sakit. Contohnya Ito di hari keempat malam kok mula satu dua batuk. Betul sajaaaaa, sampai rumah (hari keenam) Ito batpil (lagi). 

Mungkin itu saja yang bisa aku share tentang berlibur bersama Toddler. Aku memang khusus menceritakan tentang persiapan dan barang bawaan, bukan perihal menceritakan sepanjang perjalanan liburanku kemana saja.

Terima kasih sudah bersedia membaca blogku. Hatur nuhun..




Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019






20 March 2019

NHW#8 : Misi Hidup dan Produktivitas..

Assalamualaikum! Apa kabar?

Ini adalah NHW tercepat yang aku kerjakan. Entah bagaimana aku bisa menguatkan niat dan komitmenku agar bisa mengerjakan NHW lebih awal daripada NHW sebelumnya yang selalu last minute. Mulai kembali mencoba fokus, disiplin dan komitmen untuk menjalani perkuliahan ini yang sebentar lagi usai. Minggu depan adalah minggu ke 9 artinya giliranku untuk menjadi korming (koordinator mingguan). Semoga nanti bisa menjaga amanah dan menjadi korming penutup yang baik.

NHW#7 sudah kukerjakan dengan beberapa kali revisi dan alhamdulillah mendapatkan badge tepat waktu NHW#7 "Rejeki itu pasti, kemuliaan yang dicari"..


Dan sekarang saatnya kembali fokus untuk mengerjakan NHW#8 yang mulai kukerjakan dikala Anak Sayang tertidur pulas. Akhir-akhir ini aku mulai menerapkan kandang waktu (NHW#6) dalam rutinitas sehari-hari. Seperti sama sekali tidak melakukan pekerjaan domestik/non-domestik saat Anak Sayang beraktivitas. Ketika Anak Sayang tidur, ada dua pilihan apakah aku akan ikut tidur bersama Anak Sayang atau bangun dan melakukan aktivitas yang seharusnya ku kerjakan.

Bismillah! Mari kita mulai mengerjakan NHW#8  tentang "Misi Hidup dan Produktivitas"

Aku masih ingat jawabanku di NHW#7 bahwa kuadran 1 yang kutuliskan adalah:
  1. Membaca dan menulis
  2. Membuat perencanaan pekerjaan dan keuangan
  3. Mengajar
  4. Bersih-bersih dan menata sesuatu agar apik dilihat

Dari keempat aktivitas ini, sepertinya ada dua yang lebih menarik perhatianku untuk aku fokuskan yaitu membaca, menulis dan mengajar. Kenapa kok banyak yang diambil? Kan diminta hanya satu aktivitas. Karena aku merasa membaca, menulis dan mengajar adalah satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan. Dengan aku membaca dari banyak sumber, kemudian melalui tulisan aku membuat suatu resume dari hasil bacaan tersebut yang aku cerminkan dengan kehidupanku. Setelah itu, akan muncul rasa ingin berbagi ilmu tersebut melalui sistem pengajaran, meskipun aku tidak tahu kepada siapa ilmu tersebut kuajarkan kelak.

Setelah aku pilih aktivitas dari kuadran 1 maka sekarang saatnya menjawab  beberapa pertanyaan "Be Do Have" menyangkut aktivitas yang aku pilih tersebut. Bismillah!

(Be)
Mental seperti apa yang harus aku miliki untuk menjadi seperti yang aku inginkan adalah analitik dan komitmen. Mampu menganalisa isi artikel yang kubaca kemudian membuat resume versi diriku sendiri. Komitmen jelas dibutuhkan karena tanpa ada komitmen untuk terus membaca, menulis dan mengajar rasanya jauh dari kata menjadi Ibu Produktif.


(Do)
Aku harus melakukan sesuatu untuk menjadi seperti yang aku harapkan, antara lain:
  • Bijak membagi waktu agar memiliki kandang waktu untuk membaca dan menulis,
  • Lawan rasa malas yang hanya ingin bermain HP di atas tempat tidur.
  • Bawa buku kemanapun pergi, tidak tahu kapan buku tersebut dibutuhkan. Daripada menunggu sesuatu sambil bermain HP lebih baik membaca buku.
  • Relakan waktu malam setelah membersamai bapak dan anak sayang untuk menulis suatu artikel yang sebelumnya sudah dipersiapkan materi-materinya melalui artikel yang dibaca.
(Have)
Kira-kira yang akan aku lakukan jika aku sudah memiliki yang aku harapkan adalah memiliki account IG/website yang membahas tentang dunia psikologi, dunia anak, dunia pendidikan yang materinya aku sadur dari karya-karya tulisku sendiri.
 
Tugas berikutnya, akan menjawab pertanyaan mengenai aspek dimensi waktu..

(Lifetime Purpose)
Apa yang ingin aku capai dalam kurun waktu kehidupanku:
  • Ibu yang disayang oleh bapak dan anak-anak.
  • Teman hidup bapak yang selalu saling mengasihi dan menyayangi.
  • Manager keluarga handal dan dipercaya oleh bapak dan anak-anak.
  • Berkontribusi terhadap dunia psikologi.
  • Pengajar tetap pada suatu institusi pendidikan musik.

(Strategic Plan)
Apa yang ingin aku capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan? Berkaca pada NHW#4 yang membahasa tentang milestone, maka terjawablah:
  • Lulus mempraktekkan materi-materi pada kelas Bunda Sayang dan Bunda Cekatan.
  • Diberikan kepercayaan untuk memiliki anak kedua.
  • Punya biro psikologi pribadi yang sudah mulai berkembang.
  • Berani merintis usaha bersama bapak sayang.
(New Year Resolution)
Apa yang ingin aku capai dalam kurun waktu satu tahun:
  • Lulus menjadi guru tetap di institusi pendidikan musik.
  • Mulai bergerak mendirikan biro psikologi milik pribadi.
  • Blog aktif kembali dengan mulai rutin menulis satu minggu sekali, seperti yang sudah dilakukan sekarang saat mengerjakan NHW.

Yippy!! Selesai sudah aku mengerjakan NHW#8 ini, alhamdulillah! :)

Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019

18 March 2019

NHW#7 : Mencoba lebih produktif..

Assalamualaikum, apa kabar?

Masuk minggu ke 7 artinya sebentar lagi perkuliahan matrikulasi akan berakhir. Alhamdulillah masih bisa mengikuti perkuliahan meskipun terseok-seok dan tarik ulur semangat.

Sebelum aku mengerjakan NHW#7 ini, aku mau sedikit pamer yaaa atas badge tepat waktu yang aku dapatkan dari NHW#6 minggu lalu.. :)


Ada perasaan tersendiri yang membuat aku lebih merasa bangga ketika namaku masuk dalam list siswa yang mendapatkan badge tepat waktu.. Terima kasih IIP yang sudah memberikan bentuk reward sederhana namun tidak ternilai bagi kami.

Bismillah, mari kita kerjakan NHW#7.

NHW kali ini menarik banget! Ada hubungannya dengan pemetaan bakat. Para siswa diminta untuk melakukan tes dengan menggunakan tools yang dibuat oleh para ahli di bidang pemetaan bakat. Ada beberapa tools yang dapat digunakan baik secara online maupun offline. Tools yang dapat digunakan secara online salah satu contohnya adalah www.temubakat.com yang diciptakan oleh Abah Rama Royani yang ternyata sering menjadi guru tamu di komunitas Ibu Profesional. :)

Ternyata setelah aku mengikuti tes pemetaan bakat di Temu Bakat, baru sadar bahwa sekitar tahun 2014 aku pernah lakukan hal yang sama melakukan tes pemetaan bakat dengan menggunakan tools dari Temu Bakat. Hasilnya ada beberapa yang sama ada yang berbeda. Baru saja siang tadi aku temukan hasil pemetaan bakatku versi 2014. Insya Allah akan aku bahas yaa persamaan dan perbedaan antara tahun 2014 dan 2019 ini.

Mari, aku beberkan hasil pemetaan bakatku dari Temu Bakat tahun 2019..

Ini diaaaa hasilnya! 85% aku banget.. Huhuhu.. :)

Setelah  membaca panduan cara membaca hasil, aku mau coba menganalisa hasil tes pemetaan bakatku sendiri. Sekali-kali menganalisa tes untuk diri sendiri, jangan punya orang lain melulu yang dianalisa doooong..

Didapat hasil 7 potensi kekuataku antara lain:
  1. ADM - Administrator (E)
  2. CAR - Caretaker (S)
  3. EDU - Educator (N)
  4. JOU - Journalist (E)
  5. MOT - Motivator (N)
  6. SER - Server (S)
  7. TRE - Treasury (T)
Dari ketujuh potensi kekuatan tersebut maka terlihat bakat peranku terdapat pada kelompok E - Elementary (motivasi diri inside), S - Servicing (melayani orang), N - Networking (bekerja sama dengan orang) dan T - Thinking (otak kiri atas).


Sedangkan tujuh potensi kelemahanku antara lain:
  1. CMD - Commander (H)
  2. INT - Interpreter (E)
  3. MAR - Marketer (Gi)
  4. OPE - Operator (Te)
  5. PRO - Producer (Te)
  6. SEL - Seller (H)
  7. SLC - Selector (H)
Dan, aku lemah pada bidang bakat H - Headmen (mempengaruhi orang), Te - Technical (motivasi diri outside), Gi - Generating Idea (otak kanan/intuituf) dan E - Elementary (motivasi diri outside)


Selanjutnya, setelah mendapatkan hasil dari tes pemetaan bakat, tugas berikutnya adalah membuat kuadran aktivitas yang dikonfirmasikan dengan hasil pemetaan bakat ini. Mari dicoba..


Kuadran 1 (Aktivitas yang SUKA dan BISA dilakukan)
  1. Membaca dan menulis
  2. Membuat perencanaan pekerjaan dan keuangan
  3. Mengajar
  4. Bersih-bersih dan menata sesuatu agar apik dilihat
Kuadran 2 (Aktivitas yang SUKA dan TIDAK BISA dilakukan)
  1. Membuka bisnis online
  2. Berkebun
  3. Memasak
Kuadran 3 (Aktivitas yang TIDAK SUKA dan BISA dilakukan)
  1. Berbicara di depan umum
  2. Bermain alat musik di depan umum
Kuadran 4 (Aktivitas yang TIDAK SUKA dan TIDAK BISA dilakukan)
  1. Marketing
  2. Berjualan
  3. Berdebat

Insya Allah inilah beberapa kegiatan yang sudah kupilah-pilah dan dikonfirmasi dengan hasil pemetaan bakatku. Sebenarnya saat mengejarkan NHW#7 ini aku mengerjakan kuadran ini tanpa mengkonfirmasi dengan hasil tes pemetaan bakat. Namun H+1 setelah NHW#7 dikumpulkan aku mendapatkan notes manis dari Mbak Sisy bahwa hasil tes pemetaan bakat harus disertakan juga dalam NHW#7, hasilnya??? Hampir semua aktivitas sesuai dengan hasil tes pemetaan bakat. Jadi, ternyata matching juga yaa antara aktivitas yang kusukai dengan potensi bakat yang sudah kumiliki. Alhamdulillah..

Berarti kedepannya lebih fokus mengasah potensi yang sudah nampak dan mulai mengobservasi untuk potensi-potensi lainnya siapa tahu ikut berkembang dan menjadi potensi yang tidak kalah unggul. Aamiin.

Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019

11 March 2019

NHW#6 : Pasti Bisa Menjadi Manager Keluarga Handal!

Assalamualaikum, apa kabar?

Alhamdulillah di NHW#5 kemarin berhasil dapat badge "Tepat Waktu". Sebenarnya badge ini salah satu motivasi terbesarku untuk menyelesaikan NHW. Rasanya mengumpulkan satu-satu badge yang ada membuat ada rasa kebanggaan tersendiri. :) Jadi benar adanya yaaa sistem reward yang selama ini aku gadang-gadang dalam memberikan saran di hasil psikotes. Bahwa reward, dalam hal ini pemberian badge "Tepat Waktu" berhasil membuatku mengerjakan NHW. hehhe..

Jadi, boleh yaaa aku pamerkan bentuk badge "Tepat Waktu" di NHW#5 "Belajar Bagaimana Caranya Belajar"..





Masuk ke pekan ke 6 dengan materi "Ibu Manager Keluarga". Ini diaaaaa materi yang aku tunggu2 "sebenarnya" tapi kenapa penyampaiannya berbarengan dengan jadwal liburanku bersama Keluarga Arfi?? :( Totally ga bisa menyimak seluruh diskusi di group. Untungnya selalu ada resume di GC, jadi setidaknya aku bisa membaca aktifitas diskusi di group apa saja. 

Seperti yang sudah aku posting beberapa minggu lalu bahwa ilmu yang ingin aku pelajari di IPP  adalah "Manajemen Keluarga", alasan sudah pasti agar seluruh individu dan seluruh kegiatan yang ada di rumah berjalan lancar, nyaman dan goalsnya adalah kebahagiaan bersama.

Aku memutuskan untuk menjadi double agent, menjadi ibu rumah tangga dan ibu pekerja. Kedua itu harapanku berjalan seimbang namun kenyataannya masih banyak koreng di sana-sini. Jadi perlu lah ilmu "Ibu Manager Keluarga" membasuh korengku ini. 

Menurut isi materi "Ibu Manager Keluarga", apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu kita harus "Selesai" dengan management rumah tangga kita, kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Inilah, yang masih menjadi PR terbesarku, banyak pekerjaan domestik yang "Selesai" namun tidak selesai ditanganku sendiri. Melainkan di tangan orang lain, seperti orang tua atau pengasuh. Jujur awalnya merasa sangat terbantu dengan tangan-tangan mereka, namun hal tersebut ternyata lambat laun membuatku semakin jauh dari keluargaku. Bonding antara aku dan anakku perlahan merenggang. Suami pun menjadi sering mengeluarkan aksi protesnya akan perilaku. :(

Aku butuh bantuan arahan, agar semua ini tidak terlanjur menjadi duri dalam daging. IIP ini lah jawabannya. IIP ini lah tempat yang tepat untuk aku meluruskan niat dan jalan. Bismillah.

Tahap awal untuk menjadi Ibu Manager Keluarga yang handal, aku harus bisa memilah aktivitas apa saja yang paling penting dan paling tidak penting. Mari aku jawab!

Tiga Aktivitas Penting:
  1. Membersamai suami dan anak.
  2. Merapihkan rumah.
  3. Mengajar.

Tiga Aktivitas Tidak Penting:

  1. Tidur-tiduran.
  2. Bermain HP.
  3. Bepergian tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat.


Kandang Waktu & Jadwal Harian ala Ibu Anisa:

05.00 - 05.30 = Sholat subuh
05.30 - 06.00 = Merapihkan pekerjaan domestik yang belum selesai
06.00 - 07.00 = Merapihkan pekerjaan non-domestik yang belum selesai
07.00 - 08.00 = Menyiapkan sarapan suami & anak dan sarapan bersama.
08.00 - 10.00 = Membersamai anak & suami
10.00 - 11.00 = Membersihkan diri dan rumah
11.00 - 13.00 = Merapihkan pekerjaan domestik/non-domestik yang belum selesai.
13.00 - 13.30 = Sholat Dzuhur dan bersiap berangkat bekerja.
13.30 - 14.00 = Berangkat bekerja
14.00 - 19.30 = Bekerja di ranah publik, Sholat Ashar & Magrib
19.30 - 20.30 = Perjalanan pulang dan membeli keperluan rumah yang diperlukan
20.30 - 21.00 = Membersihkan diri dan Sholat Isya
21.00 - 22.00 = Membersamai anak
22.00 -           = Membersamai suami dan merapihkan pekerjaan domestik/non-domestik yang belum selesai.

Berikut adalah kandang waktu dan jadwal harian yang aku rancang sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Beberapa hari sebelum masuk hari liburan ini sudah mulai aku terapkan seperti bangun lebih pagi agar bisa menyelesaikan tugas domestik/non lebih cepat sebelum anak bangun dan tidur lebih malam untuk menyelesaikan tugas domestik/non yang belum selesai dikerjakan di siang hari. Sengaja urusan domestik/non aku kerjakan saat anak tidur agar aku bisa lebih fokus bekerja dan tetap bisa membersamai mereka disaat mereka telah bangun.

Semoga setelah masa liburan ini selesai dalam seminggu aku bisa konsisten mengikuti jadwal harian yang aku buat sendiri sesuai kemampuanku. Aamiin.


Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019

04 March 2019

NHW#5 : Belajar dan Lakukan, Bismillah!

Assalamualaikum, Apa Kabar?

Alhamdulillah masih mempunyai waktu untuk mengerjakan NHW#5 dan semoga selesai sebelum tenggat waktu. 

Minggu lalu, Alhamdulillah (lagi) NHW#4 berhasil mendapatkan badge tepat waktu. Tapi ternyata, NHW#4 yang aku kerjakan minggu lalu ada kendala. Aku mengerjakan NHW selalu di blog, dengan tujuan mudah membaca NHW sebelumnya, selalu terpampang di blog agar selalu terbaca setiap aku buka blog, dan alasan terakhir menggunakan blog karena ingin menghidupkan blogku yang sudah mati suri :( Kendala di NHW#4 adalah kendala secara teknis, malam itu aku mengerjakan NHW#4 melalui aplikasi blog di hp, biasanya selalu di komputer. Aku pakai hp untuk mengerjakan jawaban-jawaban NHW#4 setelah selesai dan submite ke google class. Ternyata link yang aku submite tidak bisa dibuka. Aku buka blog, dan postingan NHW#4 sudah hilang setengah. Mau ga mau aku kerjakan lagi NHW#4 meskipun sudah dinilai 100 oleh mbak Sisi dan mendapatkan badge tepat waktu.


Mari kita mulai mengerjakan NHW#5, meskipun selalu last minute, insya Allah selalu aku kerjakan.

Bismillah,

NHW#5, tentang Belajar Bagaimana Caranya Belajar..

Ilmu yang aku ingin pelajari adalah Managemen Keluarga. Maka,
Tujuan mempelajari ilmu ini adalah:
  1. Ingin membahagiakan suami dan anak.
  2. Ingin meminimalisir rasa kecewa dan marah antara suami/istrii.
  3. Ingin memiliki waktu yang seimbang antara bekerja dan keluarga.
  4. Ingin menjadi guru utama bagi anak tumbuh dan kembang.
  5. Ingin membersamai anak dan suami dengan baik.
Kelima tujuan tersebut harus diikuti dengan proses belajar, bagaimana rancangan proses belajar yang aku rancang, yaitu:
  1. Aku harus menyadari dan menerima bahwa jam tidur malam akan berkurang, karena di malam hari saat anak dan suami tidur, adalah waktu yang tepat untuk bekerja mengerjakan tugas-tugas pekerjaan. Dengan aku bekerja malam, suasana lebih tenang bisa berpikir lebih kreatif dan lebih fokus. Utamanya tidak mendzolimi anak dan suami karena dicuekin ibu dan istrinya yang sibuk dengan laptopnya.
  2. Pagi hari, bangun lebih pagi. Anak dan suami belum bangun, masih ada waktu sedikit menyelesaikan tugas pekerjaan yang belum selesai. Setelah suami dan anak bangun, tutup laptop dan mulai beraktivitas bersama mereka. Menyiapkan sarapan untuk suami dan anak, menyuapi anak makan, memandikan dan bermain sesuai kurikulum yang akan aku buat selanjutnya.
  3. Membuat kurikulum belajar untuk anak usia 14-24 bulan. Tujuannya agar tumbuh dan kembang anak sesuai dan terarah agar merangsang tumbuh kembang lebih optimal. Tujuan lainnya agar mainan-mainan yang ada di rumah terpakai semuanya, tidak menjadi rongsokan dipojokan rumah.
  4. Gadget. Mendiamkan anak dan menghilangkan kebosenan anak tidak menggunakan gadget, namun harus lebih berpikir lebih kreatif dengan menggunakan mainan atau buku yang ada di rumah. Aku pun tidak memperlihatkan aktivitas bergadget di depan anak, karena aku percaya anak sangat mudah menyerap apa yang ia lihat dan dengar.
Untuk saat ini 4 rencana ini yang ingin aku fokuskan ke depan. Setidaknya jika dalam seminggu aku bisa konsisten, insya Allah akan mendapatkan ilham lebih kreatif untuk menambah rancangan belajar ini. Lagi-lagi semoga aku istiqomah dan konsisten. Ingat! Demi keluarga, demi suami dan anak. Aamiin..


Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019

NHW#4 Mendidik untuk Menjadi Pendidik Peradaban..

Assalamualaikum, apa kabar?

Berkaca dari NHW#3 yang kurang baik karena mengerjakannya sangat last minute sehingga gagal mendapatkan badge "tepat waktu" :( maka besar harapan NHW#4 harus lebih baik.

Btw, sebelum membahas NHW#4 ingin berbagi sejenak dengan keluh kesahku minggu2 ini sampai2 tidak konsentrasi sama sekali untuk ikut perkuliahan matrikulasi ini. Kembali sedih :(
Aktivitas yang sedang tinggi yang berekor dengan laporan yang menggunung. Membuat NHW#3 dan perkuliahan IIP menjadi nomor sekian. Rasanya kalau sudah di tempat tidur, ingin langsung merem. Enggan untuk membuka dan menyimak group :(

Semoga Allah selalu memantapkan niatku ikut perkuliahan matrikulasi IIP ini. Aamiin..

Mari kita mulai pembahasan NHW#4..

Bismillah!

Minggu ini materi pembahasannya adalah mengenai "Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah". Memasuki minggu ke 4 ini, penuh perenungan, maka saatnya aku mulai belajar mempraktekkan apa yang sudah dipelajari..

A.
Hingga hari ini, aku tetap ingin mempelajari tentang Manajemen Keluarga. Bagi aku yang masih jadi pemula dalam berumah tangga dan menjadi seorang ibu. Sepertinya ilmu Manajemen Keluarga sangat aku butuhkan. Dalam hal ini, aku punya idola yaitu seorang dokter bedah cantik yang tahun lalu membantuku di kasus abses mamae. Jadwal praktek beliau padat sekali di tiga RS, jadwal operasi juga ga kalah sibuk hingga weekend pun sering dipakai untuk operasi dan jadwal bersama ketiga putrinya pun juga banyak. Aku kagum pada beliau, bagaimana cara dia bisa mengatur flow seluruh kebersamaan antara bekerja dan membersamai suami & anak.

B.
Sudahkah belajar konsisten untuk mengisi checklist harian yang pada NHW#2 dibuat? Malu rasanya kalau mengingat-ingat ini, padahal checklist yang aku buat sudah yang menurutku relevan untuk dilakukan sehari-hari. Tidak terlalu susah ataupun terlalu mudah. Namun, belum konsisten untuk menjalankannya. Bisa karena waktu untuk melakukan checklist tersebut terpakai dengan kegiatan lain, atau karena terlupakan. Benar kata Mbak Sisi, sebaiknya daftar chekclist itu harus diprint dan ditempel di tempat yang sering aku lihat.

C.
Aku merasa begitu nyaman menjadi seorang pendidik. Aku senang berbagi ilmu dan pengalaman. Terutama kepada anak-anak. Begitu senang dan puas melihat murid-muridku yang awalnya tidak bisa bermain piano, tidak bisa memainkan suatu lagu, melalui proses belajar dan seiringnya waktu akhirnya bisa lancar memainkan suatu lagu. Itu goals bagiku yang seorang guru musik anak-anak. Maka,
Misi Hidup: memberikan ilmu dan pengalaman orang lain.
Bidang: pendidikan anak
Peran: Guru

D.
Menurutku, tahapan ilmu yang perlu aku kuasai dan yang mendukung misi hidupku adalah Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Dimana Bunda Sayang dibutuhkan untuk aku mengenal bagaimana berperilaku dan mengasuh terhadap banyak anak yang memiliki karakter berbeda-beda. Kemudian, Bunda Cekatan, aku rasa karena aku seorang ibu sekaligus seorang guru maka diharapkan dapat mengelola diri dalam rumah dan sekolah. Harapanku, insya Allah setelah lulus kelas matrikulasi, dapat berkomitmen lagi untuk kuliah di kelas Bunda Sayang dan dilanjut dengan Bunda Cekatan.

E.
Jika digambarkan pada Milestone untuk memandu setiap perjalanan menuju Misi Hidup, maka:
KM 0 - KM 1,5 (tahun 1) : menguasai ilmu Bunda Sayang
KM 1,5 - KM 3 (tahun 2) : menguasai ilmu Bunda Cekatan
Targetku, saat Nares usia 4 tahun yaitu 3 tahun lagi, aku sudah menguasai ilmu-ilmu tersebut. Sehingga saat di tahun keempat tersebut, aku, suami & Nares sudah lebih siap menyambut anggota kelurga kami. Aamiin.

F.
Alhamdulillah sudah aku perbaiki 1 list yang belum memiliki waktu.

G.
Bismillah ya Allah, selalu ingatkan aku bahwa aku memiliki niat untuk memperbaiki diri menjadi seorang perempuan, ibu dan istri yang lebih baik dari hari agar aku, suami, dan anak-anakku merasa lebih bahagia, nyaman dan tentunya semakin sayang kepadaku.Semoga tidak ada lagi NHW yang kukerjakan lewat dari tenggat waktu. Aamiin.

Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019

18 February 2019

NHW#3: Dear Kesayangan..

Assalamualaikum, apa kabar?

Alhamdulillah NHW#2 "Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan" dapat dikerjakan tepat waktu meskipun last minute.  Berikut badge "Tepat Waktu" untuk NHW#2..


Sebenarnya membuat indikator ini hal yang cukup sering aku lakukan meskipun tidak aku tulis, hanya aku ingat di kepala. Hal-hal apa saja yang menjadi target yang kulakukan dalam satu hari tersebut. Beberapa target tercapai, sebagian lagi terlewat karena terbatasnya waktu.

Begitu pula dengan Checklist Indikator Profesionalisme ini. Seminggu sudah setelah mengerjakan NHW#2 ternyata masih banyak checklist yang kuanggap angin lalu. Sekenanya saja dilakukan. Benar, memang harus diprint dan ditempel di mana mata selalu melihat. 


Masuk minggu ketiga Matrikulasi, dan mari kita sambut NHW#3..

A. Dear Bapak Sayang

Dear Eboo,
Sebenarnya menulis surat untuk kamu bukan hal aneh buatku tapi karena sudah lama sekali tidak menulis surat dan tiba-tiba dikasih PR untuk membuat surat kepada orang terkasih jadi bingung sendiri.
Mari Boo ku ajak untuk flash back ke saat-saat aku mulai jatuh cinta padamu :)
Hampir 11 tahun yang lalu.Freza muda yang cerewet, ramah, selalu bersemangat yang buatku jatuh cinta. Ganteng itu bonus untukku. Rasanya senang, terhibur hingga buatku nyaman kalau kamu dekatku Boo. Ingat saat acara survey pertama ke Situ Gunung?? Jadi senyum-senyum sendiri kan?!
Delapan tahun berpacaran dengan kamu, tidak bisa dibilang mudah Boo. Masalah banyak yang data baik dari aku maupun kamu. Hingga cukup ada dua kali perpisahan. Banyak masukan untuk sudah dua kali saja tidak perlu ada ketiga atau selanjutnya. Berganti saja. Tapi, hati ini masih boleh memiliki pilihan dan berkeyakinan kan? Entah bagaimana aku menjelaskan Boo. Yang aku tahu, aku percaya sama kamu, aku yakin kamu tidak seperti yang orang tahu. Rasanya ingin selalu melengkapi bersama kamu.
Dan..
Keyakinanku terbukti! Aku tidak salah memilih seorang Bapak untuk Nares. Bapak yang baik hati, sayang keluarga, tidak mementingkan diri sendiri, selalu ada kapan pun dibutuhkan, selalu bisa memberikan solusi yang menenangkan hati, pekerja keras hingga tak kenal tanggal berwarna merah, dan selalu optimis dan punya ambisi untuk membahagiakan banyak orang terutama keluarga. Kekuranganmu Boo tidak sebanding dengan kekuatanmu.
Aku akan selalu ada di samping kamu Boo. Bagaimanapun kondisimu. Aku percaya kamu bisa membawa keberkahan untuk aku, anak-anak kita, orang tua kita dan saudara-saudara kita. Lawan dan buang emosi yang selalu membuat kecil hatimu.
Akhir kata..
Terima kasih atas kesabaran kamu. Aku tahu kamu begitu berusaha untuk mengontrol emosi dan amarah kamu menghadapi ke”batuan”ku.
Terima kasih tidak pernah berhenti memberikan nasihat dan saran untukku. Aku tahu kamu capek mengulang-ulang hal yang sama karena aku kurang peka dan menyepelekan.
Terima kasih Boo atas segala jerih payah kamu. Aku tahu kamu belum sepenuhnya melakukan yang terbaik tapi sudah bekerja keras menuju yang terbaik.
Terima kasih Bapak sayang :)  

Tanggapan Bapak Sayang:
Beliau baca surat yg saya tulis saat saya tidur. Jadi saya ga bisa lihat ekspresinya saat baca :) Cuman esok harinya pas bangun tidur saya dapat wa darinya isinya so sweeeet sekali ❤️ Yang isinya beliau terharu hingga menangis, untung saya sudah tidur jadi tidak melihat ia menangis.

B. Dear Anak Sayang

Harapan bapak ibu kepada anak sayang, semoga Ito tetap dan selalu menjadi anak yang baik hatinya. Cerdas hati dan cerdas intelektual. Sayang kepada Agama dan kepada keluarga. Karena Ito adalah anak pertama, bapak ibu berharap bisa memberikan yang terbaik untukmu agar kelak kamu bisa menjadi kakak kebanggan adik2mu nanti.
Terima kasih bapak ibu ucapkan kepada Ito yang sudah menjadi guru kehidupan untuk kami orang tua mu yang baru belajar menjadi orang tua. Kami tahu, kami jauh dari kata sempurna nak. Tapi kami tidak patah arah dan semangat untuk terus belajar menjadi orang tua yang pantas untukmu dan adik2mu nanti.
Terima kasih Anak Sayang ❤️

C. Dear Diriku Tersayang

Aku sadar perlu banyak memperbaiki diri dan belajar agar bisa memantaskan diri menjadi perempuan, ibu, dan istri yang pantas. Semoga dengan kemampuanku yang ada sekarang bisa menjadi modal awal untukku memantaskan diri.

D. Dear Lingkungan Sekitarku Tersayang

Sangat bersyukur memiliki lingkungan yang pengertian kepada saya yang baru belajar jadi orang tua. Para keluarga yang berkenan membantu saya mengasuh Anak Sayang dan memberikan saya izin untuk berkarya di luar rumah.
Terima kasih banyak untuk mbah ti, mbah tung, aay, andin dan mbak pipit semua kesayangan Ito karena sudah sangat membantu aku dan bapak tersayang. Tanpa kalian semua aku mungkin tak bisa sewaras ini. ❤️


Salam,
Anisa Ratri
Februari 2019

11 February 2019

NHW#2: Sudah kah menjadi Ibu Profesional?

Assalamualaikum, apa kabar?

Satu minggu telah berlalu, minggu #1 sudah selesai. Alhamdulillah. Di minggu#1 diberikan kesempatan menjadi moderator pertama acara SOTD#1 dan bisa menyelesaikan NHW#1 tepat waktu meskipun last minute. hiks.





Masuk ke minggu #2. Ternyata belum lebih baik dari minggi #1. Banyak diskusi di wag yang terlewat karena banyak aktivitas di luar dan jatuh sakit di akhir minggu. Jadi hanya bisa menyimak sedikit-sedikit. Hiks.

Materi #2 tentang "Menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga"

Apa makna dari Ibu Profesional?

Seorang perempuan yang bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh-sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.

Bagaimana indikitator keberhasilan Ibu Profesional? 

"Menjadi Kebanggaan Keluarga". Kalimat ini adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional.

***disadur dari Materi Minggu #2 Kelas Matrikulasi IIP Batch#7***


Lanjuuuuuuuut...

Setelah pemberian materi, maka selanjutnya pasti ada NHW#2. Duuuuh.. NHW#2 ini pun tidak lebih baik dari sebelumnya karena lagi (lagi) saya mengerjakan LAST MINUTE!!! Ampun deh.. harus ada perubahan ini di minggu #3! Wajib!

Meskipun Last Minute, saya tetap ingin berbagi dengan semuanya tentang bagaimana saya mengerjakan NHW#2 ini..

Monggoo..

NHW#2 adalah...

Membuat indikator yang kita sendiri bisa menjalankannya. Untuk yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam aa sebenarnya yang bisa membuat diri suami bahagia. Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist indikator.

Kunci dari membuat indikator singkat menjadi SMART yaitu:
- Specifik (unik/detail).
- Measurable (terukur, contoh dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- Achievable (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- Realistic (berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- Timebond (berikan batas waktu)

Bismillah..

Individu:
  1. Melengkapi sholat 5 waktu setiap hari.
  2. Bangun lebih awal di setiap hari kerja.
  3. Menyempatkan baca buku minimal empat hari dalam seminggu.
  4. Membersihkan rumah pribadi minimal seminggu sekali.
  5. Tidak absen (tanpa alasan tepat) mengajar selama dua bulan.
Ibu:
  1. Tidak telat vaksin selama tiga bulan.
  2. Main bersama setiap hari.
  3. Mulai memperkenalkan buku cerita menjelang tidur malam  minimal tiga hari dalam seminggu.
  4. Memandikan dan menyuapi minimal sekali dalam sehari setiap hari.
  5. Membuat jadwal permainan yang dianjurkan untuk satu bulan.
  6. Tidak menunda-nunda jika anak membutuhkan sesuatu setiap hari.
Istri:
  1. Menyiapkan pakaian setiap hari.
  2. Menyiapkan sarapan/makan siang/makan pagi setiap hari.
  3. Tidak lupa memberikan kabar setiap hari.
  4. Mengaktifkan nada dering HP sehingga mudah dihubungi suami.
  5. Mempunyai "our time" minimal dua minggu sekali.

Awalnya saya meminta bantuan suami untuk membuat indikator ini tetapi jawabannya adalah "Apa yang perlu diperbaiki semua udah sempurna.." Heh?? Antara senang dan bingung. Bagaimana bisa dikatakan sempurna kalau masih banyak terjadi missed yang perlu diperbaiki. Akhirnya, untuk mengerjakan NHW#2 ini saya perlu mengingat semua apa yang dikeluh-kesahkan suami, apa yang membuat suami marah kepada saya, apa yang suami sering nasihatkan kepada saya.. Dan.... terselesaikanlah NHW#2 ini. Jika suatu saat kepikiran lagi dengan indikator keberhasilan menadi Ibu Profesional pasti akan saya tambahkan di sini. Semoga saya diberikan kesehata, kesabaran dan kekuatan untuk selalu konsisten menjalani tugas dan pekerjaan yang sudah saya pilih ini. Aamiin..


Salam,
Anisa Ratri
Februari 2019

02 February 2019

NHW#1: Manajemen Keluarga, perlu kah?

Assalamualaikum, apa kabar?

Masuk minggu pertama perkuliahaan Martikulasi IIP Batch #7.

Materi #1 Adab Menurut Ilmu sudah dipaparkan dengan baik oleh fasilitator kami Mbak Sisyanti di kelas wag. Perlu beberapa kali untuk saya memahami isi materi tersebut. Maklum sudah lama tidak mendapatkan materi perkuliahan. Otak ini sepertinya butuh pelumas.

Setelah pemaparan materi dan sesi tanya jawab, waktunya mengerjakan tugas. Setiap minggu seiring materi diberikan dilanjut oleh tugas yang kami sebut Nice Home Work (NHW). Inilah yang menjadi salah satu tolak ukur kelulusan kami. Tujuh dari sembilan NHW harus kami kumpulkan tepat waktu.

Mari, saya ingin berbagi bagaimana saya menjawab NHW#1..

Jurusan ilmu yang ingin saya tekuni di IPP adalah manajemen keluarga. Menurut pandangan Islam, manajemen adalah segala sesuatu yang dilakukan secara rapi, benar, tertib dan teratur untuk mencapai tujuan tertentu. Keluarga adalah organisasi terkecil dalam lingkup masyarakat. Maka, manajemen keluarga adalah melakukan segala hal dengan rapi, benar, tertib dan teratur demi tercapainya tujuan tertentu di dalam keluarga. 

Alasan terkuatnya??

Karena sudah 2 tahun memiliki keluarga kecil, saya ingin sekali memberikan yang terbaik untuk keluarga kecil saya. Selama ini yang sudah saya lakukan rasanya jauh dari kata baik. Yang ada sebaliknya. Kekecewaan dan keegoisan. Sedihlah hati ini rasanya mendengar orang terkasih kecewa atas perbuatan saya. Jelas saya tidak ada niat untuk berbuat tidak baik. Kurang bijaknya mengatur waktu, niat membantu keuangan keluarga membuat saya tanpa pikir panjang menerima semua tawaran  pekerjaan sehingga lebih mengutamakan melakukan pekerjaan dibanding m iemperhatikan  kebutuhan anak. Jika sudah lelah bekerja, rasanya ingin "Me Time" dengan social media dan lagi-lagi keluarga jadi nomer kedua. Kelelahan bekerja membuat ingin mendapatkan kualitas tidur malam yang lebih sehingga kerap mengabaikan tangis anak yang ingin dikASIhi. Semua itu terjadi satu persatu hingga menjadi bukit permasalahan. Orang terkasih sama sekali tidak melarang saya bekerja tetapi bijaknya mengatur dan menyeimbangkan keluarga kecil ini.

Strateginya bagaimana?

Manajemen gadget adalah ilmu favorite saya sejauh ini. Ilmu yang didapat dari materi tersebut merupakan bagian dari ilmu utama yang sedang saya pelajari sehingga tidak pikir dua kali saya langsung praktekkan. Membuat aturan jam pemakaian gadget khusus diri saya sendiri, seperti dilakukan JaMal (Jam Malam), selalu letakkan gadget di suatu tempat tidak seperti biasanya yang selalu saya bawa kemanapun saya berada meskipun di dalam toilet dan menantang diri sendiri untuk tidak melihat gadget sebelum tugas yang sedang dikerjakan selesai. Menurut saya, adanya ilmu yang diterima melalui visual maupun audio jika tidak segera dilaksanakan tidak akan memiliki arti dan segera terlupakan. Harapan saya dengan langsung dilaksanakan akan diingat dan terpatri dalam sanubari.

Sikap yang perlu diperbaiki apa saja ya??

Satu, ikhlas dan membersihkan jiwa. Selama ini ternyata masih ada bentuk penolakan dalam diri sehingga ilmu yang diterima akan selalu mental kembali. Tidak ikhlas merasa bahwa ternyata saya belum baik menjadi manajer keluarga. Saya merasa sudah banyak menyerap ilmu dan bermodalkan kesabaran akan tetapi ternyata tidaklah cukup itu semua. Dua, bergegas dan mengutamakan waktu dalam menuntut ilmu. Ini jelas sekali terlihat dari NHW#1 ini yang mendekati deadline baru dikerjakan dan dikumpulkan. Selain itu, saat acara-acara khusus di wag tidak bergegas utuk menyimak. Lebih seringnya "liat nanti". Liat nanti sempat tidak, kalau sempat ikut menyimak dan aktif berdialog tapi kalau tidak sempat ya sudah lah terlewat saja.


Ketika pertama kali menerima NHW#1 ini dan membaca pertanyaannya. Sungguh aku tak paham. Bukan tidak paham dengan maksud pertanyaan tetapi tidak paham akan menjawab apa nantinya. Butuh waktu untuk merenung, mengaca diri, berbicara dengan diri sendiri hingga akhirnya saya tahu apa yang akan saya jawab untuk NHW#1.


Salam,
Anisa Ratri
Februari 2019

25 January 2019

Studium General di Matrikulasi IIP Batch #7

Assalamualaikum, apa kabar?


Dengan bangga memperkenalkan diri, Anisa Ratri mahasiswi MIIP Batch #7. Yuhuuuuuu!!

21 Januari 2019 resemi menjadi mahasiswi "kembali".

Kegiatan pertama di kelas Matrikulasi ini adalah Studium Generale (SG) yang dilaksanakan tanggal 23 & 24 Januari 2019. SG ini bisa diibaratkan seperti kuliah umum dengan para pemateri adalah orang-orang penting di IIP, seperti founder IIP yaitu Ibu Septi Peni Wulandani. Dilaksanakan secara online di aplikasi chat Telegram. Kami 3575 mahasiswi MIIPB7 (2798 orang yang bergabung di Telegram) disatukan dalam satu wadah dan bersama-sama mengikuti Studium Generale.

Luar biasa!! Group chat terbanyak yang pernah saya sertai..

Rangkaian kegiatan SG dirancang dan dilaksanakan dengan penuh kesiapan. Banyak panitia yang terlibat agar SG berjalan dengan lancar dan sukses. Salutnya, seluruh panitianya adalah perempuan, istri dan ibu. You're Rocks Sist! Dimana ibu yang berprofesi sebagai IRT saja pekerjaan sudah 24 jam nonstop bagaimana ibu yang berprofesi di luar rumah. Hebatnya mereka bisa ber-management waktu dan ber-management gadget. Hingga acara SG MIPPB7 ini selesai dilaksanan dan sukses membuat para mahasiswi MIPPB7 banjiiiiiir air mata. Saya??? Diam-diam terisak di balik bantal. :)

Agenda acara SG seperti berikut ini:

Hari #1, 23 Januari 2019. Tema : Profil dan Success Stories Alumni Matrikulasi Batch #1 - #6.

Hari pertama khusus membahas para alumni martikulasi yang kini sudah menuai buah hasil dari martikulasi di batchnya masing-masing. Sungguh pengalaman itu adalah guru yang berharga. Baik pengalaman sendiri maupun orang lain. Membaca kisah-kisah para alumi membuat kami semua membara api semangatnya. Tidak sabar ikut perkuliahan MIIPB7. Tidak sabar ingin menuai buah hasil dari proses yang sedang kami jalani ini.


Hari #2, 24 Januari 2019. Tema : Bedah Buku "Berubah atau Kalah" dan Profil Para Kontributor.

Hari kedua khusus membahas bedah buku "Berubah atau Kalah". Buku ini adalah kumpulan 24 cerita mahasiswi Matrikulasi yang bekerja di rumah maupun berkarier di luar rumah. Tentunya mereka membaca permasalahan masing-masing, seperti masalah dengan suami, tantangan mengasuh anak, maupun masalah dengan keluarga. Di IIP lah mereka menemukan jawaban dari permasalahan mereka itu. Bagaimana mereka bisa menemukan jawaban? Karena adanya kalimat-kalimat sakti dalam program Martikulasi IIP. That's why saya ngebet banget ikut perkuliahan ini.






Tidak semua mahasiswa MIIPB7 bisa ikut menyimak SG karena satu atau lain hal dan IIP memakluminya maka dari itu setiap ada acara selalu diakhiri dengan pembuatan resume sehingga siapa yang tertinggal bisa membaca dan tidak tertinggal materi. Silakan jika teman-teman ingin ikut membaca resume tersebut. Semoga mendapat positifnya.

Dua hari sudah emosi mahasiswi MIIPB7 diajak naik-turun layaknya roller coaster. Mudah terbakar api semangat dan mudah terharu banjir air mata. Semua itu karena kami seperti melihat bayangan kami pada orang lain. Luar biasa!!

Sekarang, di akhir acara setelah dua hari acara SG. Para mahasiswi MIIPB7 diberi NHW (Nice Home Work) yaitu diminta untuk membuar aliran rasa setelah mengikuti dua hari SG. Baik! Mari kita kerjakan, kawan.. Lets Go!!

Aliran Rasa..

Kesan pertama saya mengikuti SG adalah Gila! Gilaaa.. ini komunitas super keren!! Bagaimana tidak keren kalau komunitas ini berjalan begitu on the trach. Begitu rapih tersusun semuanyaa. Iya semuanya.. Rapih, terorganizir, penuh dengan adab, dan tinggi cita-cita. Luar biasa. Belum pernah saya bergabung dengan komunitas yang sebegitu hebatnya seperti Institute Ibu Profesional ini.

Tidak menyangka juga bahwa untuk sukses menjadi Ibu Profesional rel dan palang pintunya begitu banyak. Satu persatu dengan komitmen dan konsisten dijalani Hingga sekarang saya sampai di stasiun kedua yaitu martikulasi. Baru dua stasiun saja saya punya titik target, yang utama adalah management Gadget. Sungguh, gadget "Si Setan Gepeng" ini membuat mabuk kepayang hingga lupa akan kewajiban yang tidak mengenal kata "tarsok". Berharap saya pun seperti kakak-kakak senior saya di MIIPB1-6 yang juga bisa sukses dengan martikulasi. Aamiin. 

Hari kedua yang sebenernya lebih nyeeeeees ke hati saya hingga muncul insight yang diakhirnya kata "alhamdulillah". Alhamdulillah masalah yang sedang saya hadapi ini tidak seberapa dibanding masalah para kontributor buku "Berubah atau Kalah". Masya Allah, membayangkan saja rasanya ku tak sanggup, bagaimana menjalaninya??  Banyak bersyukur, Anisa! Alhamdulillah. Masalah seberat apapun jika kita tetap waras berada di jalur yang positif insya Allah akan terasa lebih ringan meskipun timbangan masalah tetap berat. Itu yang saya lihat dari IIP. IIP semesti merangkul semua perempuan yang memiliki masalah untuk bersama-sama mencari insight agar satu persatu bisa menjalani dan menyelesaikan masalah. Jika mereka saja yang masalahnya seberat itu sekarang bisa tersenyum manis, apalagi saya dan kamu?? Betul kan?!

Jika teman-teman tertarik mempunyai buku "Berubah atau Kalah", sila klik link ini yaa untuk pemesanan buku "Berubah atau Kalah".

Postingan ini saya tutup dengan ajak pamer lagi yaaa. Kalau di awal saya pamer status baru, maka di akhir saya akan pamer sertifikat SG#7, berikut..... Check this ouuuut!!


Harapan, semoga saya dan semua teman di MIIPB7 tetap istiqomah berkomitmen dan konsisten melakukan kewajiban selama perkuliahan di IIP. Semoga setelah itu kami bisa menuai buah yang manis bersama-sama di akhir perkuliahan nanti. Aamiin..



Wassalamualaikum..



Salam,
Anisa Ratri
Januari 2019