22 March 2019

Travelling bersama Toddler (17 bulan)..

Assalamualaikum, apa kabar??

Alhamdulillah di awal bulan Maret lalu, aku diberi kesempatan untuk bisa liburan bersama keluarga Arfi dan para sahabat ke beberapa kota di pulau Jawa menggunakan mobil pribadi. Long road ceritanya. Cukup singkat persiapannya, mulai dari transportasi yang pasti menggunakan mobil "Sirloin", akomodasi yang menginap di guest house dan tujuan wisata selama di kota tujuan.

Berhubung tema liburan kali ini adalah kekeluargaan alias membawa bayi 17 bulan jadi tujuan wisatanya juga disesuaikan. Nyempetin buat konsultasi ke beberapa ibu-ibu yang lebih pengalaman bawa bayi liburan, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk perjalan jauh bersama bayi 17 bulan, tempat tujuan yang ramah anak dan soal makanan juga.

Mari, aku ceritakan cerita travelling bersama toddler versi Ibu Ito.. Sumonggooo.. :)

Tujuan ke kota Jogjakarta, berangkat Rabu 6 Maret 2019 dan pulang Sabtu 9 Maret 2019. Emang dasarnya aku seneng-seneng aja sama hal-hal yang random, didukung pula sama Bapak Ito yang juga begitu. Jadilah rencana berubah mendadak persis di hari H menjadi..

6 - 7 Maret 2019 = Semarang
7 - 9 Maret 2019 = Jogjakarta
9 - 11 Maret 2019 = Bandung

Berubah drastis kan yaaa pemirsaaaah??? Yaa mohon maklum deh yaaa...

Kembali ke awal, persiapan..

Barang bawaan harus seminim mungkin, mengingat mobil yang dipakai tidak seperti si Kijang yang bagasi guede. Jadilah ini barang-barang yang aku bawa, antara lain:
  • Koper ukuran sedang
  • Gabag cooler bag
  • Diaper ransel bag
  • Stroller & Gendongan Jarik
  • Beberapa folded bag
Mari kupas tuntas satu persatu, biar ga penasaran yaaaa... :)

Koper ukuran sedang.
Berhubung kopernya hanya ukuran sedang maka aku rencanakan untuk laundry pakaian di kota tujuan nanti. Jadi aku ga usah bawa pakaian banyak-banyak. Aku dan bapak Ito bawa 2 set pakaian jalan, 2 set pakaian tidur dan 3 set pakaian dalam. Kalau Ito lebih banyak 6 set pakaian jalan dan 3 set pakaian tidur. Meskipun hanya bawa 2 set pakaian pergi, tapi tetap multifungsi, alias bisa dipadu-padankan jadi setidaknya saat difoto tidak terlihat kalau pakaiannya itu-itu saja. hehe..

Mungkin untuk mudik lebaran besok, ya sudah pasti pakaian akan lebih banyak aku mau coba pakai plastik vacuum untuk pakaian. Atas saran dari Bude Diska yang saat ke Jogja kemarin hanya membawa koper kecil tapi bawaannya segambreng. Patut dicoba!!

Untuk perlengkapan mandi dan perlengkapan make-up, semua aku bawa dalam ukuran travelling. Khusus catokan rambut maaf-maaf nih yaaah ga bisa ditawar ukurannya.. hihi..


Cooler Bag Gabag
Selama di perjalanan jauh di dalam mobil berguna untuk membawa asip beku dan lauk makanan beku untuk tetap terjaga kualitasnya. Sengaja aku persiapkan membawa asip beku dan lauk makanan beku. Jaga-jaga siapa tahu Bapak Ito mendadak ngajak pacaran tanpa bawa Ito (Ito di Guest House ajaa ya, Nak..) dan jaga-jaga juga kalau Ito ga mau makan makanan restoran selama liburan. Secara ini pertama kalinya Ito liburan setelah bisa makan menu rumahan (bukan mpasi). Jadi aku belum ada gambaran makan Ito selama liburan bagaimana kalau aku tidak bawa lauk makan beku. Alhamdulillah, selama in Ito tidak pernah mempermasalahkan kondisi asip dan makanan yang ia minum dan makan seperti apa. Kondisi asip dan makanan dingin pun ia mau saja.

Dalam liburan ini, aku membawa tiga kantong asip beku dan tiga kotak makan (250ml) untuk lauk makan beku. Biasanya, satu kotak makan untuk tiga kali makan dalam sehari. Berarti aku sudah persiapkan lauk makan Ito untuk tiga hari ke depan yaitu tanggal 6,7, dan 8 Maret. Hari-hari selanjutnya aku akan order makanan anak melalaui catering khusus makanan anak di kota tujuan.

Info dari bueboo di komunitas Birth Club Oct 2017, bahwa di Jogja ada catering makanan bayi namanya "Bebinutri Indonesia". Aku pun mencobanya saat di Jogja hari keempat di tanggal 8 Maret. Cukup order via Go-Food, tidak lama sampai di Guest House dan dalam kondisi masih hangat makanannya. Good!

Silakan yang butuh saat berlibur ke Jogja. Ini contact personnya 087834161298. Selamat mencoba..

Paket Menu Bebinutri Indonesia

Menu Toddler 1
(Nasi Tim karena Ito lagi tumgi jadi maunya makan yang lembut2)

Oyaa,, selain cooler bag gabag, aku juga bawa tas kecil yang dalamnya dilapisi alumunium foil untuk membawa tupperware isi makanan Ito selama jalan-jalan di dalam kota. Jadi si gabag istirhat di guest house, jadilah tas kecil itu yang selalu menemaniku membaca makanan Ito saat berkeliling tempat wisata di Semarang, Jogja dan Bandung.


Diaper Ransel Bag (Isi Semua Perlengkapan Ito)
Kenapa pakai ransel? Biasanya kalau pergi bareng Ito bawa tas anaknya yang kecil. Intinya kenapa pakai ransel supaya muat banyak dan tidak teng-grendel. Kan lebih ringkes kalau dalam satu ransel muat diisi dengan pakaian ganti beberapa potong, diapers tiga buah, handuk kecil, gendongan jarik, selimut, apron menyusui, kaos kaki & topi, sandal, tissue basah & kering, beberapa mainan, perlengkapan toilet (sabun cair, minyak telon, bedak, body lotion, lotion anti nyamuk, antis, dan sisir) dan tidak ketinggalan tas kecil isi makanan Ito juga masuk ke dalam ransel ini. Terlihat ringkes kan yaa.. :)


Stroller dan Gendongan Jarik
Alhamdulillah sejak lebaran tahun lalu sudah punya stroller khusus travelling yang hemat tempat tapi tidak ramah dompet. Hiks. Berhubung, berat badan Ito mencapai 12 kg dan ibu tidak kuat lama-lama menggendongmu nak maka stroller dan gendongan wajib dibawa. Prakteknya saat di lapangan, Ito lebih sering jalan kaki atau digendong pakai tangan. Stroller ketinggalan aja di Guest House. Kenapa lebih memilih membawa gendongan kain jarik itupun alasan karena hemat tempat dan multifungsi. Tinggal dilipat rapi bisa masuk dalam ransel Ito. Mbak Pipit kedinginan bisa dipakai untuk selimut. Bisa juga untuk alas pakai baju setelah Ito mandi. Kalau basah tinggal jemur. Simple!


Beberapa Folded Bag
Sengaja bawa beberapa folded bag untuk diisi dengan apa saja yang tiba-tiba bermunculan. Daripada memakai kantong kresek, terlihat kurang rapih dan tidak go green. Benar saja kan, hal-ha yang tidak diduga bermunculan. Folded bag pertama, diisi dengan mainan-mainan Ito yang kenyataan jarang dimainkan selama liburan karena dia lebih tertarik dengan benda-benda di sekitarnya. Folded bag kedua, diisi dengan makanan dan minuman, hasil memborong di toko lebah biru. Folded bag ketigas, diisi dengan kain-kain batik hasil berburu di Jogja. Dan terahir folded bag keempat, isinya adalah pakaian kotor yang belum sempat dilaundry.

Keluarga ARFI

Tips and Trick ala Ibu Nares
Sebelum berlibur ini aku banyak tanya ke ibu-ibu yang sebelumnya sudah pernah berlibur bersama anaknya yang kisaran usianya sama dengan Ito. Setelah aku praktekkan, beberapa ada yang cocok, beberapa tidak untukku.. Berikut tips-tips travelling bersama toddler (17 bulan):

  1. Merelakan baju dicuci oleh laundry kilat di kota tujuan. Tidak semua orang berkenan dengan hal ini kan?! Menurutku, selama yang dicuci bukan pakaian dalam mah tidak menjadi masalah.
  2. Menggunakan plastik vacuum untuk semua pakaian di dalam koper. Agar muat lebih banyak barang tidak banyak bawaan selain koper.
  3. Membawa mainan secukupnya. Disesuaikan juga dengan tipe anak. Kebetulan Ito kurang tertarik dengan mainan yang aku bawakan. Ia lebih tertarik dengan benda-benda di sekitarnnya yang belum pernah dilihat.
  4. Membawa cemilan secukupnya. Ini sama dengan mainan. Snack yang sudah kusiapkan tidak terlalu membuat Ito tertarik. Ia lebih senang mencicip makanan/minuman yang orang lain makan/minum.
  5. Mencari nformasi lengkap tentang tempat yang akan dikunjungi. Apakah ramah untuk anak? Medannya lebih cocok menggunakan stroller atau gendongan? Waktu yang tepat untuk berkunjung, agar bisa menyesuaikan dengan jam makan/tidur anak.
  6. Sudah mempunyai option pilihan untuk makan anak. Apakah akan bawa lauk makanan sendiri dari kota asal. Apakah akan memesan makanan dari catering anak? Atau malah ikut saja kemana orang dewasa makan anak pun ikut makan? Itu pilihan masing-masing yaa.
  7. Membawa obat, terutama untuk anak. Meskipun terlihat segar bugar tidak akan menjamin di tengah-tengah liburan mulai muncul tanda-tanda sakit. Contohnya Ito di hari keempat malam kok mula satu dua batuk. Betul sajaaaaa, sampai rumah (hari keenam) Ito batpil (lagi). 

Mungkin itu saja yang bisa aku share tentang berlibur bersama Toddler. Aku memang khusus menceritakan tentang persiapan dan barang bawaan, bukan perihal menceritakan sepanjang perjalanan liburanku kemana saja.

Terima kasih sudah bersedia membaca blogku. Hatur nuhun..




Salam,
Anisa Ratri
Maret 2019